Hotel di Thailand

Dimasa pandemi Covid-19 ini banyak hotel-hotel yang sangan berdampak, termaksud di salah satu provinsi Thailand, Chiang Mai.

Dikutip dari laman The Thaiger, pasalnya pada Desember 2020 lalu hanya 1.000 hotel yang bertahan buka dengan menawarkan 20 ribu hingga 30 ribu kamar.

RatiLaana

Hotel-hotel di Chiang Mai ini terpaksa menurunkan tarif mereka hingga 90% untuk menarik lebih banyak turis domestik.

Galeri akomodasi ini

Seperti yang dikatakan La-Iad Bungsrithong, dari bagian utara Asosiasi Hotel Thailand bahwa turis menyukai tujuan pantai selatan bulan ini. Operator hotel di bagian utara negara itu sedang mempersiapkan low season yang akan datang.

La-Iad mengatakan target pasar tradisional, seperti China, saat ini terlarang karena pemerintah mereka membatasi warga yang bepergian ke luar negeri.

“Meski distribusi vaksin sudah dimulai secara global, target pasar Chiang Mai seperti China masih belum bisa melakukan outbound trip. Operator harus bergantung pada pasar domestik sepanjang tahun,” ujar La-Iad.

Lalu, bagaimana cara mereka menghasilkan uang?

La-Iad menambahkan bahwa tempat dirinya bekerja sebagai General Manajer di RatiLanna Riverside Spa Resort telah memotong tarif kamar menjadi 1.500 bath per malamnya, jika dibandingkan dengan tarif normalnya sebelum masa pandemi ini, yaitu 13.000 bath. Bahkan hotel-hotel di Thailand juga dipaksa untuk mencari cara baru demi menghasilkan uang.

Galeri akomodasi ini

Sekitar 30 hotel, semua properti bintang empat dan lima sekarang menawarkan layanan makanan “drive-thru”. Bukan hanya itu, operator hotel juga meminta kantor Otoritas Pariwisata Thailand di Chiang Mai untuk memberikan kupon 500 bath kepada pengunjung provinsi untuk tukar di restoran hotel.

La-Iad juga menyampaikan bahwa pihak berwenang juga perlu berbuat lebih banyak untuk mempromosikan perjalanan antar-provinsi, khususnya dari selatan dan timur laut negara.

Fyi, pada 2019 Chiang Mai menyambut 11 juta wisatawan, dengan 70 persen di antaranya adalah orang Thailand. Sebaliknya, pada 2020 hanya ada satu juta orang. Angka tahun ini diperkirakan sekitar 25 persen dari angka 2019.

Baca juga, Virtual Tour Bintan (3): Memandang Laut China Selatan dari Jendela Hotel

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini