Traveldiva.id — Siapa kota layak huni tahun ini? Lembaga riset bergengsi yang berbasis di Inggris, The Economist Intelligence Unit (EIU), kembali merilis publikasi tahunannya, The Global Liveability Index 2025. Laporan yang menjadi barometer kualitas hidup di 173 kota di seluruh dunia ini membawa sebuah catatan menarik: dominasi kota-kota dari Eropa dan Oseania terus berlanjut, sementara Asia hanya berhasil menempatkan satu wakilnya di jajaran sepuluh besar.
Dalam daftar prestisius tersebut, Osaka, Jepang, berdiri sebagai satu-satunya kota di benua Asia yang mampu menembus peringkat teratas. Posisi ini menyoroti tantangan sekaligus peluang bagi kota-kota metropolitan Asia lainnya untuk meningkatkan standar kelayakan huni bagi warganya. Demikian dilansir VN Express, 1 Juli 2024.
Juara tahun ini disabet oleh Kopenhagen, Denmark, yang meraih skor impresif 98 dari 100. Posisinya diikuti oleh Wina, Austria, dan Zurich, Swiss, yang sama-sama berada di peringkat kedua dengan skor 97.1. Ini menegaskan reputasi Eropa sebagai benua dengan kualitas hidup yang sangat tinggi, di mana stabilitas, layanan publik, dan infrastruktur menjadi pilar utamanya.

Kota Layak Huni 2025 di Asia: Osaka, Permata Asia yang Bersinar Sendirian
Berhasil mengamankan peringkat ketujuh dunia (bersama dengan Auckland, Selandia Baru), Osaka menunjukkan keunggulannya di berbagai sektor krusial. Menurut laporan EIU, kota pelabuhan yang dinamis ini meraih skor sempurna, yakni 100, untuk tiga kategori sekaligus: stabilitas, layanan kesehatan, dan pendidikan. Pencapaian ini menunjukkan bahwa Osaka mampu menyediakan lingkungan yang aman, sistem medis yang andal, serta akses pendidikan berkualitas tinggi bagi penduduknya.
Untuk kategori infrastruktur, Osaka juga mendapatkan nilai yang sangat tinggi, yaitu 96.4, sementara skor untuk budaya dan lingkungan berada di angka 86.8. Secara keseluruhan, Osaka membukukan skor 96, jauh melampaui rata-rata global yang berada di angka 76.1. Bagi para Paradiva yang mungkin bermimpi untuk tinggal atau sekadar merasakan denyut kehidupan kota yang teratur dan modern, Osaka jelas menawarkan standar emas di Asia.
Dominasi kota-kota dari belahan dunia lain semakin terlihat dengan lengkapnya daftar 10 besar. Selain tiga kota Eropa di puncak, Swiss juga menempatkan Jenewa di peringkat kelima. Australia menjadi negara yang paling banyak mengirimkan wakilnya, dengan Melbourne (peringkat 4), Sydney (peringkat 6), dan Adelaide (peringkat 9) yang kokoh di papan atas. Melengkapi daftar ini, sebuah kota di Kanada menutup jajaran 10 besar, menegaskan kembali pola yang ada.
Kabar Baik dari Indonesia: Jakarta dan Surabaya Melejit Jadi Kota Layak Huni 2025
Lalu, di mana posisi kota-kota di Indonesia? Di tengah dominasi Barat dan pencapaian tunggal Osaka, ada secercah kabar baik yang patut diapresiasi. Laporan EIU secara spesifik mencatat bahwa Jakarta dan Surabaya termasuk di antara kota-kota yang mengalami kenaikan peringkat paling signifikan tahun ini. Bersama dengan Bangkok dan Chiang Mai di Thailand, serta Hong Kong, kota-kota di Indonesia ini menunjukkan perbaikan kualitas hidup yang paling progresif.
Ada kabar baik bahwa dua kota di Indonesia yaitu Jakarta dan Surabaya masuk daftar Biggest Movers Up. Jakarta berhasil naik 10 peringkat, dari posisi ke-142 tahun lalu menjadi peringkat ke-132 tahun ini dengan nilai indeks 62.9. Sedangkan Surabaya berada di peringkat 150, naik 3 peringkat dari tahun sebelumnya dengan indkes 57,1.
EIU memberi catatan Jakarta di Indonesia mengalami peningkatan substansial dalam hal kelayakan huni berdasarkan skor stabilitasnya yang membaik. “Hal ini mencerminkan kemajuan bertahap yang dicapai oleh pasukan keamanan negara dalam mengurangi kerentanannya terhadap terorisme. Protes mahasiswa antipemerintah pada bulan Maret 2025 menimbulkan risiko terhadap stabilitas, tetapi sejak itu protes tersebut telah mereda. Namun, baru-baru ini banjir menjadi peringatan tentang risiko iklim jangka panjang terhadap kota dataran rendah tersebut,” demikian bunyi pernyataan dari EIU.
Predikat sebagai “biggest movers up” menandakan adanya perbaikan nyata dalam berbagai aspek kehidupan perkotaan di Jakarta dan Surabaya. Peningkatan ini bisa jadi didorong oleh pembangunan infrastruktur, perbaikan layanan publik, atau peningkatan stabilitas pasca-pandemi. Ini adalah sinyal positif bagi para Paradiva yang tinggal dan berkarya di kedua kota tersebut.
Tantangan Global dan Tren Peningkatan Kota Layak Huni 2025
Laporan The Global Liveability Index 2025 juga memberikan gambaran mengenai tren global yang memengaruhi kualitas hidup di seluruh dunia. Salah satu temuan utamanya adalah penurunan skor pada kategori stabilitas di banyak kota.
The Economist Intelligence Unit mencatat bahwa skor stabilitas terus menurun tahun ini. “Ini terjadi di tengah ketegangan geopolitik, kerusuhan sipil, dan krisis perumahan yang meluas di berbagai negara,” tulis laporan tersebut. Faktor-faktor ini menciptakan ketidakpastian dan dapat menggerus rasa aman warga, yang merupakan fondasi dari sebuah kota layak huni.
Namun, di sisi lain, ada perbaikan yang terjadi di sektor-sektor lainnya. Rata-rata skor untuk layanan kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur di seluruh dunia justru menunjukkan sedikit peningkatan. Hal ini mengindikasikan bahwa banyak kota yang terus berinvestasi dalam pilar-pilar fundamental ini untuk meningkatkan kesejahteraan warganya.
Kenaikan peringkat Jakarta dan Surabaya kemungkinan besar didorong oleh perbaikan di tiga sektor ini. Pembangunan transportasi publik, peningkatan fasilitas kesehatan, dan investasi di bidang pendidikan menjadi kunci untuk mendongkrak kualitas hidup.
Baca juga konten menarik mengenai traveling di Otodiva, bagi penggemar teknologi kamu juga bisa kunjungi Gadgetdiva dan Gizmologi.