Sama-sama membangkitkan sektor transportasi dan pariwisata dari keterpurukan akibat pandemi Covid-19, Menteri Perhubungan (Menhub) RI, Budi Karya Sumadi mengajak para pelaku usaha travel agent untuk terus bergerak dan berinovasi.
Dikutip dari laman, Liputan6.com, Menhub mengatakan bahwa memang pandemi ini membuat kita terpuruk, tapi kita harus mengambil hikmahnya untuk terus bergerak melakukan terobosan dan inovasi yang bermakna.
Menhub melanjut bahwa adanya pembatasan kapasitas penumpang dan pembatasan lainnya di sektor transportasi, berdampak pada sektor pariwisata. Hal ini dilakukan sebagai upaya pemerintah untuk menekan penyebaran Covid-19 di Indonesia.
“Kita lakukan pembatasan mudik sehingga pergerakannya hanya 10 persen saja. Penerbangan internasional juga kita batasi, sehingga tidak ada lagi travel yang di-carter. Hal itu dilakukan untuk memastikan bahwa negara kita termasuk negara yang sungguh-sungguh dalam menghadapi Covid-19,” tambahnya.
Menhub menyampaikan bahwa dengan kesungguhan itu, Indonesia menjadi salah satu negara yang dianggap cepat bangkit dibandingkan negara Asia Tenggara lainnya.
“Sekarang hasilnya terlihat relatif lebih baik, dibandingkan dengan Malaysia dan Filipina mungkin yang lebih baik dari kita hanya Vietnam dan Singapura. Keberhasilan ini harus disyukuri,” lanjutnya.
Seperti yang dijelaskan Menhub demi menggerakkan sektor pariwisata, ada sejumlah pembangunan dan terobosan yang dilakukan Kemenhub. Diantaranya menjadikan Bandara Kertajati di Jawa Barat sebagai embarkasi dan debarkasi penerbangan Umroh dan Haji untuk daerah Jawa Barat dan Jawa Tengah.
“Kertajati akan beroperasi Januari tahun depan secara normal, karena jalan tol akan segera selesai,” jelas Menhub.
Bicara soal Infrastruktur lain, Kemenhub juga membangun sejumlah infrastruktur transportasi di sejumlah destinasi wisata di Indonesia. Diantaranya yaitu membangun Bandara Baru di Yogyakarta (YIA), Lombok untuk menyambut event Moto GP, Labuan Bajo dan Manado.
“Kami juga membangun di Bali yang masih menjadi pusat destinasi pariwisata di Indonesia, dengan membangun Pelabuhan di Sanur dan Nusa Penida dan merencanakan membangun Bandara di Bali Utara,” ucapnya.
Selanjutnya, pembangunan infrastruktur transportasi untuk menunjang pariwisata tersebut dilakukan dengan APBN maupun menggandeng pihak swasta (pendanaan kreatif Non APBN).
“Langkah-langkah yang dilakukan ini adalah upaya kita untuk kembali bangkit menggerakkan roda ekonomi dari berbagai sektor. Sebagaimana arahan Presiden bahwa di satu sisi pandemi harus diselesaikan, tapi di sisi lain kegiatan ekonomi juga harus tetap bergerak,” ungkapnya.
Baca juga, Telkom dan 7 BUMN Pariwisata Perkuat Sektor Wisata Indonesia