Masjid Asmaul Husna
Masjid Asmaul Husna. (Kredit foto: masjidasmaulhusna.com)

MENDAPAT pekerjaan di Kawasan Gading Serpong mendorong saya memilih pindah ke sana. Suasana tenang dan asri menjadikan saya nyaman tinggal di kawasan yang dikembangkan Summarecon Agung dan Paramount Serpong.

Trotoar nan rapi membuat saya yang gemar berjalan kaki kian rutin melakukannya. Aktivitas harian saat itu adalah bekerja di kantor dan melipir ke Summarecon Mall Serpong untuk hunting makan malam atau sekadar window shopping.

Rasanya terlalu sayang apabila trotoar nan rapi dan jalanan nan asri di sana apabila hanya dipandang dari kendaraan. Maka, tidak heran kalau saya kerap memilih pergi ke kantor dan Summarecon Mall Serpong dengan berjalan kaki. Tidak jarang, saya berjalan kaki ke arah belakang mall. Dan, dari hasil berjalan kaki itulah saya mengetahui ada tempat ibadah nan megah dan indah, Masjid Asmaul Husna.

Pulang kerja, saya kerap mampir ke sana menjelang Magrib. Sambil menunggu menunggu adzan Magrib, saya biasanya duduk di lantai satu atau dua. Saat itulah saya bisa melihat aktivitas harian di sana.

Pengunjung tidak hanya datang untuk menjalankan ibadah salat, tetapi juga belajar mengaji. Terkadang ada yang datang sekadar mampir ke kantin di sebelah masjid. Kantin tersebut menawarkan aneka makanan berat seperti nasi rames dan bakso.

Artistik

Pertama kali mengunjungi masjid yang warnanya didominasi hijau itu, saya terpesona dengan arsitekturnya dan keartistikannya. Sesuai namanya, kaligrafi bertema asmaul husna terukir di bangunannya.

Adalah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang mendesain masjid ini. Kaligrafi yang ia pilih tipe kufi dengan ciri khas tegak lurus. Kaligrafi kufi atau khat kufi disebut-sebut sebagai kaligrafi tertua di Arab yang berkembang saat masyarakat tengah menyukai seni.

Kaligrafi kufi ini menjadi keunikan Masjid Asmaul Husna. Keunikan lainnya, desain kubahnya. Biasanya kubah masjid dirancang menyerupai bentuk setengah bola. Sementara kubah di Masjid Asmaul Husna didesain menyerupai lengkungan.

Bangunan berbentuk kubus berdesain ramah lingkungan juga menjadi ciri khas masjid. Cahaya matahari dapat masuk melalui plafon sehingga pengelola tidak perlu menyalakan lampu masjid di siang hingga sore hari.

Masjid dengan bangunan seluas 2.500 meter persegi ini memiliki kapasitas 3 ribu jamaah. Total, ada 3 lantai di sana. Lantai pertama biasanya digunakan untuk mengadakan seminar, kajian keagamaan, dan resepsi pernikahan. Lantai kedua, tempat salat 5 waktu. Lantai ketiga biasanya digunakan sebagai area tambahan saat salat Jumat atau Hari Raya.

Lokasi:

Masjid ini terletak di Jalan Raya Kelapa Dua Nomor 31, Gading Serpong, Kelapa Dua, Tangerang, Banten. Tidak jauh dari Summarecon Mall Serpong dan Pasar Modern Sinpasa.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini