Traveldiva.id — Kota kecil bersejarah di pesisir tengah Vietnam ini kembali menjadi sorotan dunia. Hoi An, yang dikenal sebagai kota dengan pesona arsitektur klasik dan budaya yang terjaga, kini dinobatkan sebagai salah satu destinasi wisata termurah di dunia. Peringkat ini diberikan oleh Holiday Money Report 2025 yang dirilis oleh Post Office UK, salah satu agen penukaran mata uang terbesar di Inggris.
Meski mengalami kenaikan harga hingga 41,3% dibandingkan tahun sebelumnya, total rata-rata biaya berwisata di Hoi An masih tergolong terjangkau, yaitu sebesar £73,23 atau sekitar US$100,64. Kenaikan ini tak menyurutkan posisinya sebagai tempat favorit para wisatawan, terutama dari Inggris, yang mencari pengalaman unik dengan biaya minim.
Murah tapi Kaya Pengalaman
Dalam laporan tahunan tersebut, Hoi An berhasil menempati posisi ke-7 dari 47 destinasi global dalam kategori destinasi terbaik berdasarkan harga. Penilaian dilakukan berdasarkan biaya rata-rata dari delapan item wisata populer, di antaranya secangkir kopi saring, sebotol bir lokal 330 ml, sebotol soda, segelas wine 175 ml, sebotol air mineral 1,5 liter, tabir surya 200 ml, losion anti nyamuk 50 ml, dan makan malam tiga menu untuk dua orang.

Sementara posisi pertama tahun ini ditempati oleh Algarve di Portugal, dengan total biaya makan dan minum yang sangat murah. Di kawasan ini, makan malam lengkap untuk dua orang dengan wine hanya menghabiskan £40,33.
Menyusul Algarve adalah Cape Town, Afrika Selatan, yang meski mengalami kenaikan harga sebesar 11%, tetap mempertahankan posisinya di urutan kedua berkat biaya hidup yang masih tergolong rendah.
Pesona Arsitektur dan Alam yang Tak Tergantikan
Ketika bicara tentang daya tarik Hoi An, bukan hanya soal murahnya, tapi juga pengalaman otentik yang ditawarkannya. Dalam sebuah laporan yang dirilis oleh Gulf News, media ternama berbasis di Dubai, Hoi An disebut sebagai salah satu dari 15 destinasi wisata terbaik di Asia Tenggara, bersama dengan Ha Long Bay dan Sa Pa—dua ikon wisata Vietnam lainnya.
“Hoi An adalah perpaduan arsitektur Asia dan Prancis yang terjaga dengan sempurna,” tulis Gulf News, menggambarkan kota ini sebagai tempat yang memesona dengan nilai sejarah yang kuat dan atmosfer yang tenang.
Di sisi lain, Sa Pa digambarkan sebagai tempat pelarian pegunungan yang diselimuti kabut, cocok untuk trekking dan refleksi diri. Sementara Ha Long Bay disebut sebagai “pemandangan laut yang surealis dengan gugusan karst kapur dan air hijau zamrud, paling indah dinikmati lewat pelayaran atau kayak.”
Kawasan Asia Tenggara Kian Populer
Secara keseluruhan, Asia Tenggara menjadi magnet wisata yang terus menarik perhatian dunia. Kombinasi kekayaan budaya, keramahan penduduk, keindahan alam, dan biaya hidup yang terjangkau, menjadikan kawasan ini sebagai destinasi favorit global.
Dalam daftar yang disusun Gulf News, Bangkok, Thailand berada di posisi puncak, disusul oleh Singapura, Bali, dan Palawan (Filipina). Sementara Hoi An dan kota-kota lain di Vietnam semakin mencuri perhatian berkat kombinasi antara nilai budaya, alam, dan efisiensi biaya perjalanan.
“Asia Tenggara adalah wilayah di mana candi kuno membisikkan cerita masa lalu, air laut berkilau di bawah matahari emas, dan setiap senyum terasa seperti pulang ke rumah,” tulis Gulf News dalam editorialnya.
Relevansi Ekonomi dan Politik Global
Di tengah inflasi global dan ketidakpastian ekonomi pasca pandemi, tren wisata murah bukan sekadar soal anggaran—namun mencerminkan perubahan pola konsumsi wisatawan. Terutama bagi para traveler asal Eropa seperti Inggris, memilih destinasi yang terjangkau namun tetap memuaskan secara budaya dan visual menjadi pertimbangan utama.
Hoi An dan destinasi serupa seperti Sa Pa dan Ha Long Bay pun menjadi pilihan strategis. Selain menawarkan harga kompetitif, Vietnam juga tengah memperkuat infrastruktur pariwisata serta hubungan bilateral dengan negara-negara Eropa, membuka peluang investasi dan kolaborasi pariwisata yang lebih luas.