BANDAR Udara Internasional Sultan Hasanuddin di Makassar pada 2019 sudah jauh berbeda dengan 1990-an. Bangunannya begitu megah. Fasilitasnya pun lengkap.
Paradiva tidak akan bosan meski harus transit berjam-jam. Banyak aktivitas yang bisa dilakukan selama transit di bandara seluas 381 hektare itu. Berikut pengalaman Travel Diva mengisi waktu selama 9 jam transit di Bandara Hasanuddin pada 21 Juli 2019.
Mandi
Salah satu kelebihan Bandara Hasanuddin adalah tersedianya fasilitas shower room. Tidak semua bandara di Indonesia menyediakan fasilitas ini. Shower room adalah bilik khusus untuk mandi.
Di Bandara Hasanuddin, shower room telah dilengkapi sabun mandi cair dan sampo. Artinya, Paradiva cukup menyiapkan handuk dan pakaian ganti. Meski sudah mandi sebelum berangkat ke Bandara Soekarno-Hatta di pukul 2 pagi, Travel Diva meluangkan waktu untuk kembali mandi di Bandara Hasanuddin. Tujuannya, agar tubuh lebih segar dan mood terjaga.
Salat
Tiba di Bandara Hasanuddin di waktu Subuh. Selain shower room, bandara ini menyediakan pula fasilitas masjid dan musala lengkap dengan alat salat. Ada 1 masjid, 1 musala di area kedatangan, 1 musala di basement, 和 2 musala di area ruang tunggu keberangkatan lantai 2.
Sesudah mandi dan wudu, Travel Diva salat Subuh di musala yang berada di area ruang tunggu keberangkatan lantai 2. Mukena yang tersedia di sana ada dalam kondisi bersih.
Tidur
Berhubung hari masih terlalu pagi untuk memulai beraktivitas dan sejumlah kafe masih tutup, Travel Diva memutuskan untuk tidur sejenak. Ada beberapa area yang biasa digunakan traveler untuk tidur. Musala di basement, kursi ruang tunggu dan depan gate dalam area bandara. Travel Diva memilih tidur di kursi dekat musala karena sepi dan area ini tidak banyak dilalui orang di waktu Subuh.
Wisata Kuliner
Tidak perlu keluar bandara untuk mencicipi kuliner khas Makassar. Beberapa resto seperti Café Sakti dan Toraja Food Hall bisa Paradiva kunjungi untuk menyantap menu lokal. Travel Diva memilih Café Sakti lantaran menawarkan beragam alternatif makanan khas Makassar. Menu yang dipilih adalah Coto Makassar, Otak-Otak Makassar dan Jalangkote.
Short Trip ke Pantai
Jika bosan di bandara, Paradiva bisa melipir sejenak ke Pantai Losari. Dari Hasanuddin, pantai ini dapat ditempuh dalam waktu 30 menit. Bagi para pemburu dan penikmat sunrise seperti Travel Diva, Pantai Losari merupakan destinasi tepat. Memotret matahari yang baru beranjak dari peraduan juga wajib hukumnya.
Usai menikmati matahari terbit, Paradiva bisa sarapan Nasi Kuning Riburane. Nasi kuning favorit mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini tersedia dalam 2 ukuran, biasa dan jumbo. Pilihan lauknya cukup banyak, yaitu telur pindang, paru goreng, sayur labu dan nangka, abon, kentang, kerupuk dan sambal.
Tidak jauh dari Pantai Losari juga terdapat Rumah Makan Aroma Coto Gagak. Coto Makassar di resto ini terkenal dengan kelezatan kuahnya dan tekstur dagingnya yang empuk.
Beli Souvenir
Membeli souvenir, baik untuk sendiri maupun oleh-oleh, bisa Paradiva lakukan di bandara. Ada beberapa toko souvenir di sana. Kain tenun khas Toraja, kacang disco, otak-otak Makassar hingga minyak tawon, kayu putih dan serai dijual di toko tersebut.
Lantaran sudah punya beberapa kain tenun khas Toraja, Travel Diva hanya membeli kacang disco dan minyak kayu putih.
Pijat
Berangkat dini hari dari Jakarta tentu membuat tubuh sedikit lelah. Jam biologis juga berubah sejenak. Saat tubuh seharusnya istirahat dan tidur, justru digunakan untuk bepergian. Untuk mengembalikan stamina dan kebugaran tubuh, pijat bisa menjadi pilihan terbaik.
Ada beberapa spot pijat nyaman di area ruang tunggu di Bandara Hasanuddin. Paradiva bisa pijat di sana.
Isi ulang baterai ponsel
Jangan sampai baterai ponsel Paradiva habis saat traveling. Kenyamanan dan kelancaran perjalanan bisa terhambat kalau ponsel mati. Paradiva akan sulit berkomunikasi dengan keluarga, rekan kerja dan sahabat. Lebih parah lagi apabila tidak dapat berkomunikasi dengan biro travel yang menjemput.
Di Bandara Hasanuddin tersedia spot khusus untuk isi ulang. Travel Diva memanfaatkan waktu transit untuk mengisi ulang baterai ponsel dan powerbank. Alhasil, perjalanan lancar dan Travel Diva bisa berkomunikasi dengan tim penjemput saat tiba di Palu.
Foto-foto
Eksis di media sosial bukan hanya bentuk narsisme. Akan tetapi bisa menjadi ajang berbagi informasi dan tips traveling. Bidik foto di spot-spot menarik selama di Bandara Hasanuddin. Kemudian posting di Instagram dan Facebook. Ssst, Paradiva juga bisa membuat video untuk diunggah di YouTube lho. Siapa tahu kamu bisa jadi YouTuber terkenal seperti Rina Ricis atau Atta Halilintar.
Itulah 9 aktivitas yang bisa Paradiva, terutama hijabers, lakukan sewaktu transit berjam-jam di Bandar Udara Internasional Hasanuddin, 望加锡. Jika ingin mengusir waktu dengan bepergian ke luar bandara, jangan lupa perhitungkan waktu tempuh dan kemacetan di jalan. Jangan sampai ketinggalan pesawat lantaran terlambat kembali ke bandara.