Traveldiva – Platform perjalanan digital Agoda kembali merilis laporan tahunan bertajuk Travel Outlook Report 2026. Laporan ini menyoroti berbagai tren baru yang diprediksi akan membentuk kebiasaan liburan masyarakat Asia pada tahun mendatang. Menariknya, laporan tersebut juga mengungkap bahwa wisatawan Indonesia menjadi kelompok paling antusias untuk bepergian dibanding negara Asia lainnya. Temuan ini memperlihatkan bahwa minat berwisata di Indonesia akan semakin menguat, terutama di tengah perubahan preferensi dan meningkatnya keinginan untuk mengeksplorasi pengalaman baru.
Seiring berkembangnya teknologi dan akses informasi, perilaku wisatawan Asia pun terus berubah. Dalam laporan tersebut, Agoda mencatat adanya pergeseran menuju perjalanan yang lebih sering namun berdurasi pendek. Wisatawan kini tidak lagi hanya menunggu libur panjang, melainkan memanfaatkan waktu-waktu singkat akhir pekan untuk menciptakan pengalaman baru. Di sisi lain, tren kuliner juga semakin menjadi alasan utama masyarakat Asia bepergian. Wisatawan Asia, termasuk Indonesia, kini lebih sering memilih destinasi berdasarkan kekayaan rasa dan pengalaman makan yang unik.
Temuan dari Travel Outlook Report 2026 menunjukkan bahwa masyarakat Asia semakin ingin memaksimalkan nilai dari setiap perjalanan yang dilakukan. Dengan kata lain, mereka memastikan bahwa setiap rupiah atau dolar yang dikeluarkan benar-benar memberi pengalaman terbaik. Oleh karena itu, muncul fenomena perjalanan yang lebih efisien, sering, dan dilakukan dengan keluarga. Selain itu, tren bleisure, yakni penggabungan perjalanan bisnis dan liburan, juga semakin berkembang seiring meningkatnya fleksibilitas kerja di berbagai negara Asia.
Indonesia, Negara Paling Antusias Bepergian
Salah satu fakta paling menarik dari laporan ini adalah posisi Indonesia sebagai negara paling antusias dalam urusan traveling. Menurut data Agoda, lebih dari sepertiga wisatawan Indonesia (32%) berencana melakukan 11 perjalanan atau lebih dalam setahun pada 2026. Angka tersebut jauh melampaui rata-rata wisatawan Asia yang mayoritas hanya merencanakan 4–6 perjalanan per tahun.
Tidak hanya soal frekuensi, durasi perjalanan wisatawan Indonesia juga lebih panjang. Mereka menjadi yang paling banyak ingin berlibur selama 13 hari atau lebih. Faktor keluarga juga memainkan peran besar, karena 69% responden Indonesia memilih perjalanan keluarga sebagai prioritas. Keinginan untuk menghabiskan waktu berkualitas tanpa harus mengambil cuti panjang membuat liburan singkat namun sering semakin populer.
Menurut Gede Gunawan, Senior Country Director Agoda untuk Indonesia, temuan ini bukan hanya menunjukkan tingginya semangat berwisata, tetapi juga semakin luasnya akses masyarakat terhadap informasi dan teknologi yang mempermudah proses perencanaan liburan. Ia menegaskan bahwa Agoda berkomitmen untuk terus membantu wisatawan menemukan penawaran terbaik agar lebih sering bepergian tanpa khawatir soal anggaran.
Bleisure dan Wisata Kuliner Jadi Tren Utama
Selain meningkatnya perjalanan keluarga, tren lain yang mencuri perhatian adalah bleisure. Masyarakat Indonesia ternyata menjadi salah satu kelompok paling sering bepergian untuk urusan pekerjaan di Asia. Hal ini kemudian memicu kebiasaan baru: memperpanjang perjalanan bisnis menjadi liburan singkat.
Di tingkat Asia, 76% wisatawan bisnis berencana menggabungkan perjalanan kerja dengan hiburan pada 2026. Tren ini semakin berkembang karena banyak kantor kini memberi fleksibilitas kerja yang lebih besar. Di Indonesia sendiri, budaya kerja yang awalnya konservatif mulai mengalami perubahan.
Tak berhenti di situ, wisata kuliner juga menjadi daya tarik besar. Sebanyak 31% wisatawan Indonesia mengaku memilih destinasi karena ingin mencicipi kuliner lokal, terutama yang sedang viral atau menawarkan pengalaman unik. Secara Asia, alasan kuliner bahkan masuk tiga besar, naik tajam dari peringkat keenam tahun sebelumnya. Negara-negara seperti Taiwan, Vietnam, dan Korea Selatan tercatat sebagai negara dengan wisatawan paling gemar kuliner.
Perjalanan Domestik Tetap Jadi Favorit
Meskipun minat bepergian ke luar negeri meningkat, perjalanan domestik tetap menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia. Sebanyak 57% responden Indonesia berencana berlibur di dalam negeri pada tahun depan, menempatkan Indonesia di posisi ketiga di Asia dalam hal preferensi perjalanan domestik.
Tren domestik juga terlihat lebih luas di Asia. Jika tahun sebelumnya hanya 15% wisatawan berniat melakukan lebih banyak perjalanan dalam negeri, maka pada 2026 angkanya melonjak menjadi 35%. Destinasi yang belum banyak terekspos atau dikenal sebagai hidden gems semakin menarik perhatian karena menawarkan suasana baru, biaya lebih terjangkau, dan aktivitas alam yang semakin diminati.
Harga Jadi Penentu, Pilihan Cerdas Makin Diminati
Tidak mengherankan bila harga tetap menjadi faktor penentu bagi wisatawan Indonesia. Sebanyak 63% responden menempatkan anggaran sebagai pertimbangan utama. Mereka juga cenderung menyiapkan 6–10% pendapatan untuk kebutuhan perjalanan. Ketika memilih akomodasi, hampir separuh responden menjadikan harga sebagai prioritas utama. Indonesia bahkan berada di posisi ketiga di Asia sebagai negara dengan wisatawan yang paling rajin mencari akomodasi di bawah US$50 per malam.
Untuk mengakomodasi berbagai kebutuhan tersebut, Agoda menawarkan lebih dari 6 juta pilihan akomodasi, 130.000 rute penerbangan, hingga lebih dari 300.000 aktivitas yang dapat digabungkan dalam satu pemesanan. Dengan aplikasi mobile dan situs Agoda.com, wisatawan dapat menemukan penawaran terbaik dengan mudah.











