トラベルディーãƒ.id — Pernikahan Jeff Bezos dan Lauran Sanchez di Venice, kota terapung yang romantis. Kota itu telah lama menjadi panggung bagi kisah-kisah cinta paling legendaris di dunia. Kanal-kanal indahnya dan arsitektur megah seolah ditakdirkan menjadi latar sempurna untuk momen sakral.
Belum lama ini, kota berjuluk “La Serenissima” itu kembali menjadi sorotan global, kali ini sebagai lokasi perayaan cinta pendiri Amazon, Jeff Bezos, dengan jurnalis Lauren Sánchez. Pesta mewah selama tiga hari yang dihadiri sekitar 200 selebritas dunia ini sontak mengubah Venice menjadi pusat perhatian, membawa kilau glamor dan, yang lebih penting, gelombang keuntungan finansial yang masif.
ã—ã‹ã—, di balik fasad kemewahan dan angka-angka fantastis yang dirayakan oleh para pejabat, pernikahan Jeff Bezos ini menguak sebuah paradoks yang telah lama membara di jantung Venice. Sementara pundi-pundi kota terisi penuh berkat derasnya arus wisata mewah Venice, suara-suara keresahan justru semakin lantang terdengar dari penduduk lokal. Peristiwa ini menjadi cermin dari pertarungan identitas sebuah kota: apakah Venice kini hanya menjadi taman bermain bagi kaum ultra-kaya, atau masih adakah ruang tersisa bagi warganya sendiri?

Hujan Euro dari Pesta Tiga Hari Pernikahan Jeff Bezos
Bagi para pejabat Italia, pernikahan Bezos adalah sebuah anugerah. Menteri Pariwisata Daniela Santanchè hingga Walikota Venice Luigi Brugnaro dan Gubernur Veneto Luca Zaia, semuanya serempak memuji perhelatan akbar tersebut. Mereka melihatnya sebagai penegasan status Venice di panggung dunia, sebuah magnet yang mampu menarik “wisata berkualitas” dan mendatangkan “prestise serta visibilitas” yang tak ternilai harganya bagi seluruh wilayah Veneto. Pesta ini dianggap sebagai model pariwisata ideal yang didambakan oleh banyak kota bersejarah.
Angka-angka yang dirilis oleh kementerian pariwisata Italia pun seolah mendukung narasi ini. Dampak ekonomi pernikahan tersebut diperkirakan mencapai angka spektakuler €957 juta. Meskipun sebagian besar dari angka ini, sekitar €896 juta, diatribusikan pada nilai visibilitas media global, dampak langsungnya tetap sangat signifikan. Diperkirakan antara €20 juta hingga €50 juta mengalir langsung ke kas bisnis lokal, mulai dari akomodasi mewah, restoran berbintang, penyewaan transportasi air eksklusif, hingga seluruh logistik acara yang rumit.
Pesta ini menjadi rejeki nomplok bagi para pelaku industri perhotelan dan jasa di Venice. Perusahaan katering kenamaan Rosa Salva, yang dilaporkan terlibat dalam perjamuan pernikahan, memuji karakter para tamu sebagai contoh “wisata berkualitas” yang minim gangguan. Dari sudut pandang ekonomi murni, argumen para pejabat memang sulit dibantah. Kehadiran kaum jet set global yang rela menghabiskan banyak uang dalam waktu singkat adalah suntikan dana segar yang sangat dibutuhkan, terutama pasca-pandemi yang sempat melumpuhkan industri pariwisata.
“No Space for Bezos”: Suara Keresahan dari Warga Lokal
ã—ã‹ã—, kilau Euro ternyata tidak mampu menyilaukan semua orang. Di sudut-sudut jalanan Venice, narasi yang berbeda sama sekali muncul ke permukaan. Sekelompok aktivis dan penduduk lokal turun ke jalan, membentangkan spanduk bertuliskan “No Space for Bezos” (Tidak Ada Ruang untuk Bezos) ãã—㦠“Kisses Yes, Bezos No” (Ciuman Boleh, Bezos Jangan). Protes warga Venice ini menjadi antitesis dari perayaan yang sedang berlangsung, menyuarakan keprihatinan mendalam tentang arah dan masa depan kota mereka.
Bagi para pemrotes, masalahnya jauh lebih besar dari sekadar satu pesta pernikahan. Perhelatan akbar ini dilihat sebagai simbol dari komersialisasi berlebihan yang perlahan-lahan menggerogoti jiwa Venice. Penggunaan jet-jet pribadi yang mencemari udara, iring-iringan mega-yacht yang mendominasi kanal, serta “pendudukan” ruang-ruang publik oleh rombongan pernikahan dianggap sebagai arogansi kaum ultra-kaya yang mengabaikan kehidupan warga biasa. Mereka merasa semakin terpinggirkan di kota mereka sendiri.
Keresahan ini berakar pada masalah yang lebih sistemik, ã¤ã¾ã‚Š over-tourism. “Pernikahan Bezos adalah simbol dari apa yang kami lawan,” ujar seorang pengunjuk rasa kepada Reuters. Ini bukan tentang satu pasangan, tetapi tentang sebuah sistem yang memprioritaskan kepentingan kaum super kaya di atas penduduk. Dampak negatif dari pariwisata massal dan mewah ini sudah lama mereka rasakan, mulai dari depopulasi karena biaya hidup yang meroket, ketidaksetaraan ekonomi yang semakin lebar, hingga tekanan berat pada infrastruktur kota yang rapuh.
Donasi Amal dan Pertarungan Masa Depan Venice
Menyadari adanya potensi gesekan, pihak Jeff Bezos dilaporkan telah melakukan sebuah gestur filantropis. Ia mendonasikan total €3 juta kepada tiga organisasi berbeda yang berfokus pada pelestarian lingkungan di Venice. Masing-masing €1 juta disumbangkan kepada CORILA (sebuah konsorsium akademik), kantor UNESCO di Venice, dan Venice International University. Ketiga lembaga ini memiliki peran penting dalam mempelajari dan menjaga kelestarian laguna Venesia yang rapuh beserta ekosistemnya.
ã—ã‹ã—, niat baik melalui donasi ini ternyata tidak cukup untuk meredam kekecewaan para pengunjuk rasa. Gestur ini dianggap hanya menyentuh permukaan dan tidak menjawab akar masalah yang sebenarnya: bagaimana sebuah kota dapat menyeimbangkan antara keuntungan ekonomi dari pariwisata dan kesejahteraan warganya. Kesenjangan antara gemerlap pesta di satu sisi dan perjuangan hidup warga di sisi lain terasa semakin nyata dan tidak terjembatani oleh sumbangan amal.
Pada akhirnya, pernikahan Bezos-Sánchez telah menyalakan kembali perdebatan fundamental tentang keberlanjutan model pariwisata Venice. Acara-acara elite memang membawa belanja besar dan publisitas global, tetapi para kritikus memperingatkan bahwa jurang yang semakin dalam antara pengunjung dan penduduk lokal mengancam tatanan sosial kota. Seiring dengan rencana Venice untuk menerapkan biaya masuk bagi wisatawan pada tahun 2026 untuk menekan kepadatan, pertanyaan tentang untuk siapa sebenarnya Venice—apakah untuk penduduknya atau untuk para pengagumnya dari seluruh dunia—menjadi semakin relevan dan mendesak untuk dijawab.
Baca juga konten menarik mengenai traveling di オートディーãƒ, bagi penggemar teknologi kamu juga bisa kunjungi Gadgetdiva ãã—㦠Gizmologi.