Traveldiva – Bagi umat Islam, bulan Ramadhan menambah nuansa religius dalam kehidupan sehari-hari, beberapa di antaranya berupa wisata religi. Hal serupa juga terjadi di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Hasil kajian akademis tahun 2018 silam mendapati jika warga masyarakat di wilayah yang memiliki motto Bersujud atau Bersih, Syukur Jujur dan Damai ini religius. Temuan itu yang melatari inisiatif tanggung jawab sosial sektor usaha akan semakin berdaya bila mampu memfasilitasi religiusitas warga masyarakat, bersanding dengan upaya menyediakan wahana wisata religi yang mengoptimalkan potensi garis pantai yang indah di sana, sekaligus menjadikan pusat pertumbuhan ekonomi bagi usaha kecil setempat.

Pagi hari di Pantai Siring Pagatan, niatan itu nyata adanya ketika PT Borneo Indobara (PT BIB) secara resmi menyerahkan pengelolaan masjid kepada pemerintah daerah dalam peresmian yang berlangsung hari Minggu, 26 Desember tahun lalu. “Secara keseluruhan pembangunan berjalan dengan lancar, bahkan lebih cepat dari target waktu yang diberikan. Hal ini perwujudan komitmen semua pihak, mulai dari kontraktor pelaksana, para tenaga profesional, serta dukungan dan arahan dari pemerintah kabupaten, sehingga target dapat terpenuhi. Tentu saja, keberadaannya diharapkan turut meningkatkan pertumbuhan perekonomian kawasan karena turut menjadi sarana wisata religi.

Diresmikannya masjid ini menandakan serah terima dan persembahan dari PT Borneo Indobara kepada masyarakat Tanah Bumbu yang religius. Persembahan kami melalui program CSR pilar keagamaan. Masjid ini bukan masjidnya BIB, tapi masjidnya Tanah Bumbu,” ujar Chief Operating Officer PT BIB, Raden Utoro.

Bupati Tanah Bumbu, Zairullah Azhar yang dalam sambutannya di hadapan ratusan hadirin, termasuk Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara Kementerian ESDM, Lana Saria, perwakilan Yayasan Muslim Sinar Mas, Condrokirono, jajaran forkopimda, ulama, dinas terkait, tokoh masyarakat serta adat, kontraktor, beserta perwakilan PT BIB dan PT Golden Energy Mines Tbk., mengaku senantiasa berharap agar keberadaan perusahaan pertambangan di wilayah kerjanya dapat memberikan keberkahan serta keajaiban bagi seluruh warga masyarakat, memberikan apresiasi berikut rasa syukurnya.

“Ternyata hari ini terkabul. Tanah Bumbu memiliki banyak masjid yang megah, dan ditambah kehadiran Masjid Apung ini, kita memiliki pula sebuah ikon wisata religi. BIB itu karya besarnya bukan main, luar biasa dahsyat. Kami dari pemerintah daerah mengucapkan banyak terima kasih,” kata Bupati tentang Masjid Apung Ziyadatul Abrar

Meski berlangsung ditemani rintik hujan, keindahan garis pantai yang ada dan kerap disinggahi warga masyarakat untuk berwisata, tak lantas hilang. Selagi kegiatan seremonia berlangsung di ruang utama lantai dua, warga mulai berdatangan menjangkau pelataran masjid. Mulai dari yang menantikan ibadah shalat Dzuhur tak lama lagi, yang juga menjadi peribadatan pertama bagi publik setelah masjid resmi dibuka, juga sekalian menikmati suasana dan pemandangan di pantai, dengan memanfaatkan naungan dua gazebo di sudut masjid. Seperti sebuah keluarga muda yang datang dan bercengkrama di sana dengan membawa serta seorang anak sulungnya, laki-laki balita, beserta sang adik yang bayi kembar perempuan.
Sang bapak mengatakan memang punya niat berwisata karena ketika sebelumnya berkunjung, masjid masih tertutup bagi umum. Berasal dari kawasan Kecamatan Kuranji, mereka membus percik hujan menempuh kurang dari satu jam berkendaraan sepeda motor. Daya tarik berasal dari rancang bangun masjid – yang namanya bermakna tempat yang penuh dengan kebajikan – laksana sebuah perahu pinisi yang mengarungi lautan, dengan layar terbentang. Dalam pembangunannya yang berlangsung sedari tahun 2019, dengan rekayasa teknologi yang cukup menantang serta melintasi pandemi, dan PT Borneo Indobara yang dinaungi Sinar Mas Energy & Infrastructure berinvestasi senilai Rp 43 miliar.

Bagi perusahaan, terdapat kebanggaan lain dari pantai siring Pagatan. “Setelah tergambar lebih jelas kalau konsepnya adalah masjid apung, saya membuat beberapa desain dari yang mengapung, sampai yang tidak, berikut tinggi rendahnya masjid, lengkap dengan biaya operasional pelaksanaan segala macam. Setelah itu, terpilih dua model yang kami ajukan ke Pak Bupati,” demikian Project Engineering Expert, Dwi Malvino Irianto bertutur bagaimana berawal dari gambar Masjid Amirul Mukminin di Makassar yang ditunjukkan atasannya, ia kembangkan menjadi desain tersendiri yang kemudian mendapatkan persetujuan Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.
Hal itu berlangsung di bulan Desember 2018. “Prosesnya terbilang cepat, pada hari itu juga, bupati sudah memutuskan memilih konsep dua lantai karena bangunannya terlihat lebih megah dan tinggi. Saya mengerjakan desain dalam waktu seminggu,” ujar Dwi.

Dirinya mengaku banyak mencari referensi seorang diri, hingga akhirnya terinspirasi pada rancang bangun yang banyak terdapat pada masjid di Turki. Tentu tak semata mengambil nuansa masjid masa Kekhalifahan Ottoman di Turki. “Saya berusaha untuk mencari ciri khas bangunan dari Kalimantan Selatan, dan melihat perahu layar dalam logo kabupaten. Itu yang saya jadikan referensi, dengan merancang masjid berbentuk seperti perahu layar. Seiring berjalannya waktu, terdapat beberapa revisi dengan memasukkan unsur-unsur lain yang khas di Kabupaten Tanah Bumbu,” kenangnya saat merujuk pada Perda Nomor 26 tahun 2005 tentang Lambang/Logo Kabupaten Tanah Bumbu sebagai salah sebuah landasan pengembangan ide.

Sore itu peresmian usai, tak lama keluarga dengan tiga anak tadi beringsut, rupanya sang sulung merasa lapar dan meminta dibelikan makanan. Sebuah gambaran awal jika kehadiran masjid berpotensi mendorong perekonomian setempat. Terlebih, pemda telah berencana mengembangkan kawasan Pagatan menjadi pusat wisata terpadu melalui pembenahan area sekitar masjid, berikut membangun dua jalan yang diperuntukkan khusus bagi wisata dan dan satunya untuk lalu lintas umum. Ramadan tahun ini, masyarakat Tanah Bumbu dapat menjalaninya di Masjid Apung Ziyadatul Abrar, beribadah juga berwisata.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini