西哈努克城出差, 柬埔寨, 两年前,Travel Diva 有机会进一步了解 Manich, 柬埔寨Motogirl Tour联合创始人.
Tubuhnya langsing. Tingginya sekitar 145-150 sentimeter. Rambutnya lurus, panjang dan digerai. Namanya, Sreynich Horm. 然而, saat berkenalan dengannya, ia meminta Travel Diva memanggilnya dengan nama Manich.
Perkenalan Travel Diva dengannya terjadi secara tidak sengaja di ruang tunggu travel Giant Ibis, Phnom Penh. Kala itu, Travel Diva akan kembali ke Sihanoukville setelah melakukan perjalanan dinas selama 5 hari di Phnom Penh. Sementara Manich, akan berangkat ke Siem Reap.
Melihat perawakannya yang mungil dan langsing, tidak terbersit sedikit pun kalau perempuan itu pendiri sekaligus agen pemandu wisata Motogirl Tour. Sebagai salah satu tim pemandu wisata Motogirl Tour, Manich tentulah harus membonceng turis berkeliling Phnom Penh menggunakan sepeda motor miliknya.
Motogirl Tour merupakan agen perjalanan wisata pertama yang semua pemandu wisatanya perempuan dan memandu turis menggunakan sepeda motor. Total, ada empat perempuan yang menjadi kru pemandu wisata.
Sebagai satu-satunya agen perjalanan wisata perempuan bermoda transportasi motor, kru Motogirl mudah dikenali dari seragamnya. Mereka mengenakan t-shirt ketat merah dan jeans model skinny. Kendaraan yang digunakan untuk mengajak turis berkeliling kota adalah sepeda motor. Bagi Manich, menjadi Motogirl bukan hal mudah. Menurut perempuan yang pernah bekerja sebagai koresponden British Broadcasting Corporation (BBC) tersebut, perempuan pemandu wisata sepertinya terkadang mendapat cap ‘bukan perempuan baik-baik’ yang berkedok pemandu wisata.
Menurutnya, persepsi itu tidak tepat. Orangtuanya juga sempat khawatir dia akan mendapat perlakukan tidak pantas dari wisatawan asing. Akan tetapi, justru itulah tantangannya. Mematahkan persepsi yang tidak tepat itu dengan bekerja secara profesional serta meyakinkan keluarga bahwa dia akan baik-baik saja.
Bisnis Motogirl Tour dimulai pada 2016, dengan modal sepeda motor dan kemampuan berbahasa Inggris. Salah satu kelebihan yang ditawarkan Motogirl adalah kemampuan mengendarai motor dengan kecepatan rendah sehingga tidak membuat turis panik.
Sayang, percakapan dengan Manich terpaksa terhenti karena bus yang akan membawa Travel Diva ke Sihanoukville sudah siap berangkat. Sebelum berpisah, ia mengucapkan selama jalan seraya berkata, “Kapan-kapan kita traveling bersama.”