GONDANGDIA menarik untuk dijadikan weekend getaway murah meriah di Jakarta. 殖民遗产历史建筑, trotoar nyaman hingga kuliner legendaris di sana dapat dikunjungi dalam waktu supersingkat.
Diva Travelers hanya butuh waktu 3,5 jam untuk berjalan kaki menyusuri jejak Kolonial di kawasan yang dibangun pada awal abad 20 那. Berikut itinerary ala Komunitas Indonesia Hidden Heritage (IHH), komunitas peduli sejarah dan budaya yang didirikan oleh Nova Farida Lestari dan Any Septiani.
Hari Sabtu
15.00 – 15.30 : Tiba dan berkeliling di Gedung Joang 45
15.35 – 15.50 : Jalan kaki ke Rumah Menteng 37
16.00 – 16.20 : Mengunjungi ke Masjid Cut Meutia
16.25 – 17.00 : Menelusuri Pasar Gondangdia
17.05 – 17.35 : Mengunjungi Tugu Kunstkring Paleis
17.35 – 18.30 : Makan malam di Nasi Uduk Gondangdia
Kawasan Gondangdia dapat dijangkau menggunakan KRL, turun di Stasiun Gondangdia. Tarif berkisar dari Rp 3.000 hingga Rp 6.000 (Bogor-Jakarta).
TOTAL BUDGET
Total budget ngetrip di Gondangdia jika mengikuti acara jalan-jalan yang diadakan Indonesia Hidden Heritage (IHH) adalah Rp 100.000 untuk non member dan Rp 80.000 untuk member. Budget mencakup tiket masuk museum, transportasi selama trip dan makan.
Destinasi Penting di Gondangdia
Gedung Joang 45
Bangunan ini merupakan saksi bisu perjuangan pemuda Indonesia dalam merebut kemerdekaan. Gedung Joang 45 awalnya adalah hotel milik warga negara Belanda, Schomper, dan kini difungsikan sebagai museum. Harga tiket masuk museum, Rp 5.000.
Rumah Menteng 37
Rumah ini milik CF Starkey, direktur NV Java Neon Company. Pernah diubah fungsinya menjadi rumah penampungan perempuan dengan keterbatasan ekonomi yang dimotori Christian Women Union. Sekarang Rumah Menteng 37 direnovasi guna menyerupai bentuk aslinya.
Masjid Cut Meutia
Cagar budaya ini dahulu adalah kantor arsitek Belanda, NV de Bouwpleg. Nama Cut Meutia diambil dari nama jalan di dekatnya.
Pasar Gondangdia
Dulu disebut Pasar Boplo, diambil dari kata De Boewploeg. Pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Deandels, De Boewploeg adalah pengembang perumahan elite di kawasan Menteng.
Kunstkring Paleis
Dibuka pada 17 四月 1914 sebagai pusat eksibisi seni dan restoran mewah. Saat ini Kunstkring Paleis tetap menjadi restoran mewah yang memamerkan karya seni. Lukisan karya pelukis ternama, Pablo Picasso dan Vincent van Gogh pernah dipamerkan di sana.
Nasi Uduk Gondangdia
Salah satu kuliner legendaris di Gondangdia ini menawarkan lauk beragam dengan menu nasi uduk sebagai andalannya. Sepincuk nasi uduk dihargai Rp 7.000, sepotong ayam goreng Rp 16.000, satu buah tempe goreng Rp 4.000.