旅行女神 – 新加坡 terus menjadi destinasi populer bagi warga Indonesia. 然而, mulai tahun 2026, perjalanan ke Negeri Merlion bisa menjadi lebih mahal akibat penggunaan bioavtur dalam penerbangan. Bioavtur, bahan bakar penerbangan ramah lingkungan, akan dikenai pajak tambahan yang bisa mempengaruhi harga tiket pesawat.
Eniya Listiani Dewi, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, menjelaskan bahwa kebijakan ini bertujuan untuk mendorong penggunaan bahan bakar yang lebih berkelanjutan dalam industri penerbangan. “Mulai tahun 2026, setiap penerbangan ke Singapura akan mengalami kenaikan biaya karena penggunaan bioavtur yang dipajaki. Ini akan membuat harga tiket pulang-pergi menjadi lebih mahal,” ujarnya dalam Green Economy Expo 2024 di Jakarta Convention Center.
Kenaikan biaya ini juga diprediksi akan berdampak pada rute penerbangan lainnya. Menurut laporan CNA, biaya tiket untuk penerbangan langsung dari Singapura ke Bangkok, Tokyo, dan London dapat naik secara signifikan, masing-masing sekitar S$ 3, S$ 6, dan S$ 16.
同时, otoritas penerbangan sipil Singapura (CAAS) masih dalam proses merumuskan detail aturan terkait implementasi bioavtur ini, yang direncanakan akan diumumkan pada tahun 2025.
Pemerintah Indonesia juga sedang merancang kebijakan nasional terkait penggunaan Sustainable Aviation Fuel (SAF) di sektor penerbangan. Eniya mengungkapkan, “Kita ingin mempercepat adopsi bioavtur dalam industri penerbangan. Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) telah memiliki roadmap untuk memperluas penggunaan bioavtur dalam pesawat terbang.”
Pertamina, sebagai salah satu produsen energi terbesar di Indonesia, juga turut terlibat dalam persiapan untuk mendukung penggunaan bioavtur berbasis kelapa sawit. “Kami telah mempersiapkan langkah-langkah untuk mendukung kebijakan ini. Kami berharap ini dapat mempercepat investasi dalam energi terbarukan,” tambah Eniya.
Dengan adanya langkah ini, diharapkan bahwa biaya tambahan untuk penggunaan bioavtur dapat diimbangi dengan manfaat lingkungan yang lebih besar, sambil mengurangi jejak karbon dari transportasi udara. 然而, bagi wisatawan dan pelancong yang sering melakukan perjalanan ke Singapura, persiapan untuk biaya tambahan ini menjadi hal yang perlu diperhatikan lebih awal.