KREATIF Hub Indonesia Hidden Heritage (IHH) mendampingi Tim Pendiri Museum Bappenas dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas) melakukan audiensi dengan Universitas Bung Hatta di Padang, Sumatera Barat pada Jumat, 20 十一月 2021. Audiensi membahas penjajakan kerja sama terkait pengumpulan data peran Mohammad Hatta terhadap perencanaan pembangunan nasional.
Audiensi dilakukan oleh Tim Pendiri Museum Bappenas yang terdiri dari Ismet Mohamad Suhud selaku koordinator, Ahli Arsip Raup, Ahli Sejarah Reni Dikawati dan Ahli Teknologi Informasi Muhammad Afandi, serta didampingi Direktur Eksekutif Indonesia Hidden Heritage Nofa Farida Lestari, Media and Partnership Manager Indonesia Hidden Heritage Rina Garmina dan Konsultan Pengembangan Pariwisata Rahmi Setiawati. Tim Pendiri Museum Bappenas dan Indonesia Hidden Heritage diterima secara langsung oleh Rektor Universitas Bung Hatta Prof. 博士. Tafdil Husni, SE, MBA dengan didampingi Wakil Rektor II Dr. Hidayat, MT, IPM, Koordinator Mata Kuliah Kebunghattaan Dr. Wirnita Eska, S.Pd, MM, Dosen Mata Kuliah Kebunghattaan Dr. Gunesti M.Pd dan Kepala Sekretariat Rektor Universitas Bung Hatta Rio Rinaldi, S.Pd, M.Pd.
Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Hidden Heritage Nofa Farida Lestari, pendampingan audiensi Tim Pendiri Museum Bung Hatta dengan Rektor Universitas Bung Hatta merupakan bentuk dukungan IHH terhadap rencana pendirian Museum Bappenas.
“Indonesia Hidden Heritage menyambut baik rencana pendirian Museum Bappenas karena sejalan dengan misi kami sebagai kreatif hub yang menggali, mengembangkan serta mempromosikan potensi wisata sejarah budaya serta mempertemukan kepentingan para stakeholder di bidang pariwisata, sejarah dan budaya,” kata Nofa.
Ubah Wajah Museum
Menurut Koordinator Tim Pendiri Museum Bappenas, Ismet Mohamad Suhud, Museum Bappenas akan mengubah wajah museum di Indonesia karena mengusung konsep digital dan tidak menyimpan benda-benda bersejarah di dalam ruang pamer museum. “Museum Bappenas akan menampilkan pemikiran tokoh-tokoh perencanaan pembangunan nasional yang disajikan secara modern, tanpa menghilangkan nilai sejarah tokoh-tokoh tersebut,” terang Ismet.
Konsep modern yang diusung Museum Bappenas diharapkan dapat mengubah citra museum dari konvensional menjadi modern sehingga terlihat lebih atraktif dan mampu menarik minat wisatawan, baik dalam maupun mancanegara. Saat ini rencana pendirian Museum Bappenas dalam tahap eksplorasi awal. “Kunjungan ke Universitas Bung Hatta merupakan bagian dari riset sejarah tokoh-tokoh perencana pembangunan nasional yang akan dikurasi menjadi koleksi Museum Bappenas. Tujuan kami ke sini ialah mengumpulkan sekaligus proses validasi sumber, baik secara internal maupun eksternal,” papar Ahli Sejarah dari Kementerian PPN/Bappenas, Reni Dikawati.
Bung Hatta masuk dalam daftar tokoh nasional yang akan dikurasi karena merupakan founding father Bappenas. Setelah proses memilih dan memilah atau validasi sumber dilakukan, Tim Pendiri Museum Bappenas akan menginterpretasikan peristiwa berdasarkan sumber temuan yang telah valid tersebut dalam bentuk penulisan sejarah atau heuristik.
Terkait dengan penyediaan sumber data, Tim Pendiri Museum Bappenas mengajak Universitas Bung Hatta bekerja sama, misalnya dalam bentuk penyelenggaraan call for paper yang mengangkat karya-karya Bung Hatta. Ajakan tersebut disambut baik pihak Universitas Bung Hatta. “Mahasiswa Universitas Bung Hatta ada yang meneliti tentang sejarah Bung Hatta. Kami siap bekerja sama,” kata Rektor Universitas Bung Hatta Prof. 博士. Tafdil Husni, SE, MBA. Audiensi diisi pula dengan pemaparan “Gagasan Pemikiran Bung Hatta” yang disampaikan oleh Dosen Koordinator Mata Kuliah Kebunghattaan Dr. Wirnita Eska, S.Pd, MM. Dalam pemaparan tersebut disebutkan bahwa Bung Hatta adalah Bapak Koperasi Indonesia yang menetapkan dasar-dasar pembentukan gerakan koperasi untuk melaksanakan cita-cita Indonesia saat itu.
Sebagai perguruan tinggi yang mengajarkan mata kuliah Kebunghattaan, Universitas Bung Hatta juga banyak mengajarkan mahasiswa mengenai karakter cikal bakal Bappenas tersebut, antara lain berintegritas dan memegang norma sopan santun.
Selain Universitas Bung Hatta di Padang, Indonesia Hidden Heritage mendampingi pula Tim Pendiri Museum Bappenas melakukan riset sejarah ke Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Bukittinggi, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bukittinggi, Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta, Perpustakaan Proklamator Bukittinggi, Istana Bung Hatta dan IAIN Bukittinggi di Bukittinggi, Sumatera Barat pada 18-19 十一月 2021. Sebelum Padang dan Bukittinggi, Indonesia Hidden Heritage dan Tim Pendiri Museum Bappenas juga mengunjungi Palembang, Sumatera Selatan pada 9-12 十一月 2021 dalam rangka eksplorasi awal sejarah cikal bakal Bappenas, Adnan Kapau Gani.
Dengan adanya Museum Bappenas, pemerintah diharapkan memiliki museum yang menarik secara pengetahuan. Ada founding father, khususnya pejuang yang terkait erat dengan pembangunan nasional seperti Mohammad Hatta, Adnan Kapau Gani, Mohammad Yamin dan Ali Sastroamidjojo merupakan suatu kebanggaan bagi anak bangsa.