KAMIS, 9 JULI 2020. Langit Jakarta begitu indah. Biru, nyaris tak bernoda. Matahari pun sudah tidak terik. Ini adalah waktu yang tepat untuk berjalan kaki. Menyusuri trotoar Jl MH Thamrin yang telah direvitalisasi.
Revitalisasi telah mengubah wajah jalan yang di tahun 2004 直到 2011 begitu akrab dengan Travel Diva. Dahulu, hampir setiap hari melewati jalan ini. Terkadang menyeberang dari depan Plaza Indonesia ke gedung di seberangnya. Bertahun-tahun tidak melalui ruas jalan MH Thamrin membuat Travel Diva terkesima. Begitu banyak perubahan. Trotoarnya berubah menjadi lega, mulus dan tertata. Membuat diri tergoda untuk berjalan kaki dari Sarinah ke Grand Indonesia. Apalagi hari sudah memasuki senja. Pancaran cahaya matahari sudah tidak panas dan udara juga mulai sejuk.
Perjalanan begitu nyaman dan menyenangkan. Angin semilir-semilir menemani perjalanan sore itu. Tak terhirup asap knalpot Metromini tua yang di tahun 2004 kerap tercium kala menyusuri trotoar di sepanjang MH Thamrin. Setelah 3 bulan mengurung diri di rumah lantaran mematuhi imbauan pemerintah untuk beraktivitas di rumah saja, bisa berjalan kaki di jalan khusus pedestrian ini sungguh sebuah anugerah. Rasanya seperti mendapatkan kembali kebebasan setelah berbulan-bulan terkurung.
Dari kejauhan tampak Monumen Selamat Datang. Di monumen yang terletak di tengah Bundaran Hotel Indonesia itu patung sepasang manusia menggenggam bunga dan melambaikan tangan seolah memanggil Travel Diva untuk menghampirinya.
Perjalanan dari Sarinah ke Plaza Indonesia tidak melelahkan. 然而, lumayan sedikit menguras keringat. Memang, inilah yang Travel Diva cari dari perjalanan singkat di pusat kota Jakarta ini. Harapannya, racun-racun dari tubuh keluar dan kulit sedikit lembap.
Sempat berhenti sejenak di depan salah satu gedung yang menyediakan wastafel lengkap dengan sabun pencuci tangan. Mencuci tangan, lalu melapnya hingga kering. Setelah itu, kembali berjalan. Revitalisasi jalan di sepanjang MH Thamrin ini sungguh memperhatikan kenyamanan dan kebutuhan pedestrian. Bangku taman mudah ditemui. Salah satunya di depan gedung Sinar Mas Plaza.
Bangku Taman di MH Thamrin
Lelah berjalan kaki, Travel Diva menjatuhkan pantat sejenak di bangku taman. Tidak tampak pedagang kaki lima di sepanjang trotoar. Artinya, tidak bisa membeli air minum dari pedagang kaki lima yang dahulu banyak dijumpai di tepi jalan MH Thamrin ini.
Usai rehat sejenak, Travel Diva melanjutkan perjalanan. Tidak terasa, kaki sudah mendarat di trotoar seberang Plaza Indonesia. Waktunya menyeberang. Beda dengan sebelum revitalisasi, sekarang pejalan kaki tidak perlu menaiki puluhan anak tangga menuju jembatan penyeberangan orang atau JPO. JPO kini tergantikan oleh pelican crossing atau zebra cross lengkap dengan tombol pengatur lampu lalu lintas. Menyeberang pun lebih mudah, nyaman dan aman. Dahulu, menyeberang menggunakan JPO terkadang membuat waswas, terutama jika jembatan tersebut sepi. Aksi kriminal beberapa terjadi di jembatan penyeberangan.
Setibanya di trotoar depan Plaza Indonesia, tampak sederet sepeda terparkir rapi. Sepeda-sepeda itu bisa digunakan secara gratis, cukup dengan mengunduh aplikasi Gowes. Di sepanjang trotoar antara Sarinah dan Plaza Indonesia tersedia 2 titik peminjaman sepeda. Usai melihat-lihat sepeda sewaan, Travel Diva kembali melanjutkan perjalanan ke tempat tujuan, Grand Indonesia.
Dari Plaza Indonesia, Travel Diva hanya memerlukan waktu sekitar 5 menit untuk mencapai Grand Indonesia. Sejuknya AC di pusat perbelanjaan ini dengan segera menyapu keringat di tubuh. Habis berjalan kaki, waktunya menyeruput minuman dingin di salah satu gerai di Grand Indonesia. Segar!