Traveldiva.id — Bagi para pencinta perjalanan, traveling ke China selalu menawarkan pesona yang tak ada habisnya. Mulai dari kemegahan Tembok Besar, hiruk pikuk kota metropolitan seperti Shanghai dan Beijing, hingga keindahan alam Zhangjiajie yang magis. Namun, di balik rencana perjalanan yang seru, ada satu hal krusial yang kini wajib menjadi perhatian utama setiap traveler: perangkat pengisi daya portabel atau power bank. Gadget yang seolah menjadi nyawa kedua di era digital ini kini berada di bawah pengawasan ketat, dan ketidaktahuan bisa berujung pada kerepotan di bandara.
Pemerintah China baru saja mengumumkan sebuah regulasi penerbangan China yang baru dan sangat spesifik, menargetkan langsung pada aturan power bank China. Kebijakan ini bukan sekadar imbauan, melainkan sebuah larangan tegas yang berlaku untuk siapa saja yang akan melakukan penerbangan dari negara tersebut. Bagi Anda yang sedang merencanakan traveling ke China, memahami aturan ini secara mendetail bukan lagi pilihan, melainkan keharusan demi kelancaran dan keamanan penerbangan Anda.
Aturan Baru Traveling ke China yang Mengubah Permainan: Wajib Sertifikasi 3C
Aturan main bagi para pelancong yang membawa power bank ke China kini telah berubah secara signifikan. Otoritas penerbangan sipil China (Civil Aviation Administration of China/CAAC) secara resmi memberlakukan larangan bagi penumpang untuk membawa power bank yang tidak memiliki penandaan sertifikasi keselamatan Tiongkok. Ini berarti, power bank tanpa merek atau yang penandaannya sudah pudar dan tidak jelas, kemungkinan besar akan ditolak dan tidak diizinkan masuk ke dalam kabin pesawat.
Fokus utama dari aturan ini adalah keberadaan logo “3C”, yang merupakan singkatan dari China Compulsory Certification. Sertifikasi 3C adalah standar wajib yang diberlakukan oleh pemerintah China untuk berbagai produk yang dianggap dapat memengaruhi kesehatan, keselamatan, dan perlindungan lingkungan. Dengan kata lain, power bank yang Anda bawa kini harus memiliki stempel persetujuan resmi dari pemerintah China, sebuah jaminan bahwa produk tersebut telah lolos uji kelayakan dan keamanan yang ketat.
Kebijakan ini tidak pandang bulu dan berlaku untuk semua penumpang yang akan menaiki pesawat dari seluruh bandara di China. Tidak peduli seberapa mahal atau dari merek terkenal mana power bank Anda berasal, jika tidak ada logo 3C yang tertera dengan jelas, petugas keamanan bandara berhak untuk menyitanya. Selain itu, larangan ini juga mencakup semua power bank yang telah ditarik kembali oleh produsennya (recalled) karena masalah keamanan. Beberapa merek ternama seperti Anker dan Romoss bahkan telah melakukan penarikan untuk batch produk tertentu, menunjukkan keseriusan masalah ini di tingkat industri.
Di Balik Larangan: Rentetan Insiden dan Ancaman Baterai Lithium
Pemberlakuan aturan power bank China yang ketat ini tentu bukan tanpa alasan. Keputusan ini lahir dari meningkatnya keprihatinan global terhadap ancaman nyata yang ditimbulkan oleh baterai lithium, komponen utama di dalam setiap power bank, ponsel, dan laptop. Baterai lithium, jika memiliki cacat produksi atau mengalami kerusakan fisik, sangat rentan mengalami korsleting. Kondisi ini dapat memicu reaksi berantai yang berbahaya, mulai dari menghasilkan panas ekstrem, mengeluarkan asap tebal, hingga terbakar hebat di dalam kabin pesawat yang bertekanan.
Serangkaian insiden nyata telah menjadi alarm keras bagi industri penerbangan dunia. Pada Januari lalu, sebuah power bank cadangan diduga menjadi penyebab utama kebakaran yang melalap sebuah pesawat Air Busan. Tidak lama berselang, pada bulan Maret, sebuah penerbangan Hong Kong Airlines terpaksa melakukan pendaratan darurat di China setelah api berkobar dari kompartemen bagasi di atas kepala penumpang. Insiden-insiden ini menjadi bukti konkret bahwa bahaya yang ditimbulkan oleh power bank bukanlah sekadar hipotesis, melainkan risiko nyata yang mengancam nyawa.
Data dari Administrasi Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA) pun mendukung urgensi ini. Tahun lalu, tercatat rata-rata tiga insiden baterai lithium yang mengalami panas berlebih di pesawat setiap dua minggunya. Angka ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan tahun 2018 yang hanya mencatat kurang dari satu insiden per minggu. Peningkatan jumlah penumpang yang membawa lebih banyak perangkat elektronik bertenaga baterai secara langsung berkorelasi dengan meningkatnya risiko, mendorong regulator di seluruh dunia, termasuk China, untuk mengambil langkah tegas demi menjamin keamanan penerbangan.
Panduan Praktis untuk Traveler: Agar Aman dan Nyaman di Udara
Menghadapi regulasi penerbangan China yang baru ini, persiapan yang matang adalah kunci utama agar perjalanan Anda tetap lancar dan menyenangkan. Langkah pertama dan paling penting sebelum Anda memasukkan power bank ke dalam tas adalah memeriksanya secara teliti. Balikkan perangkat Anda dan cari logo “3C” yang tercetak jelas pada bodinya. Jika Anda tidak menemukannya, atau jika tulisan spesifikasi lainnya sudah pudar, pilihan paling aman adalah meninggalkan power bank tersebut di rumah.
Selalu ingat aturan emas yang berlaku universal di dunia penerbangan: power bank dan semua perangkat bertenaga baterai lithium cadangan wajib dibawa di dalam tas kabin, bukan di dalam bagasi terdaftar. Alasan di balik aturan ini sangat logis. Jika terjadi insiden panas berlebih atau keluar asap, awak kabin dapat dengan cepat mengidentifikasi sumbernya dan mengambil tindakan pemadaman di dalam kabin. Jika insiden tersebut terjadi di dalam kompartemen kargo yang tidak terpantau, risikonya akan menjadi jauh lebih besar dan sulit ditangani.
Terakhir, jadilah penumpang yang proaktif dan bertanggung jawab. Selain memastikan power bank 3C Anda legal, perhatikan juga tren global yang sedang berkembang. Banyak maskapai kini tidak hanya melarang penggunaan power bank untuk mengisi daya selama penerbangan (aturan yang sudah diterapkan China sejak 2014), tetapi juga mengharuskan perangkat tersebut tetap berada dalam jangkauan pandangan Anda, bukan tersembunyi di dalam tas. Dengan memahami dan mematuhi semua aturan ini, Anda tidak hanya melindungi diri sendiri, tetapi juga turut serta menciptakan lingkungan penerbangan yang lebih aman untuk semua orang.
Baca juga konten menarik mengenai traveling di Otodiva, bagi penggemar teknologi kamu juga bisa kunjungi Gadgetdiva dan Gizmologi.