トラベルディーバ.id — シンガポール観光は、さまざまな国のマンカン観光客にとってお気に入りの目的地としての魅力を再び示しています, インドネシアを含む. 最近, シンガポール観光委員会 (STB) merilis data terbaru yang memperlihatkan bahwa kunjungan wisatawan ke Singapura sepanjang Mei 2025 到着 1,37 百万人, meningkat signifikan sebesar 7,6% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Paradiva tahu nggak, dari total tersebut, Indonesia disebut sebagai salah satu kontributor terbesar, bersama China dan India, yang secara konsisten memenuhi destinasi wisata Singapura. Jumlah kunjungan wisatawan ke negeri Merlion ini tercatat mencapai sekitar 7,09 juta orang dalam periode Januari hingga Mei 2025, meningkat 2,3% dibandingkan tahun sebelumnya. Demikian dilansir dari Travel Daily News, 水曜日, 2 7月 2025
Dalam laporan tersebut, China masih mendominasi sebagai pasar utama pariwisata Singapura. Kesepakatan bebas visa selama 30 hari antara Singapura dan China serta konektivitas udara yang baik menjadi pendorong utama tingginya kunjungan wisatawan dari Negeri Tirai Bambu tersebut. Meskipun kunjungan wisatawan China belum sepenuhnya kembali ke angka sebelum pandemi (sekitar 91,2% dibanding periode yang sama di 2019), namun dampaknya terhadap perekonomian Singapura, terutama di sektor retail dan kuliner, tetap besar. Menariknya lagi, wisatawan China kini lebih memilih aktivitas yang lebih personal dan pendek, seperti tur budaya, ketimbang hanya belanja saja.

Pariwisata Singapura, Antara Indonesia, China dan India
しかし, jangan salah Paradiva, Indonesia berada tepat di belakang China, menjadi pasar terbesar kedua yang memberikan kontribusi signifikan pada sektor pariwisata Singapura. Indonesia mencatatkan angka kunjungan yang stabil dan terus bertumbuh, memperlihatkan kedekatan geografis serta daya tarik Singapura yang kuat bagi wisatawan Tanah Air. Ini semakin menegaskan bahwa Singapura masih menjadi destinasi pilihan warga Indonesia untuk berlibur, berbelanja, hingga menikmati berbagai event internasional yang rutin digelar.
India juga mencatatkan posisinya sebagai pasar terbesar ketiga meski sempat mengalami sedikit penurunan sebesar 1,4% pada Mei 2025 dibanding tahun lalu. しかし, wisatawan India memiliki rata-rata lama menginap yang cukup tinggi yaitu sekitar 6,37 hari, menunjukkan minat yang tinggi terhadap destinasi dan aktivitas wisata yang ditawarkan Singapura. したがって, India tetap menjadi pasar penting bagi industri pariwisata Singapura.
Menyongsong paruh kedua tahun ini, World Travel & Tourism Council (WTTC) memberikan prediksi yang cerah. Diperkirakan, Singapura akan menerima hampir 16 juta wisatawan internasional sepanjang 2025, naik 9,6% dibanding angka di tahun 2019. Lonjakan ini didorong oleh pemulihan penuh wisatawan China dan India, serta beragam agenda internasional seperti konser besar dan Formula 1 Singapore Grand Prix yang selalu sukses menarik wisatawan dari berbagai penjuru dunia.
Selain berbagai event menarik, Paradiva juga bisa merasakan sendiri keseriusan Singapura dalam meningkatkan fasilitas pariwisata. Hal ini terlihat dari terus dilakukannya pembangunan dan ekspansi besar-besaran, salah satunya adalah proyek Resorts World Sentosa 2.0 yang menjanjikan pengalaman liburan yang jauh lebih menarik dan spektakuler. Infrastruktur baru seperti hotel-hotel yang terus bermunculan juga menjadi faktor penentu meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan setiap tahunnya.
Dengan beragam daya tarik unik, konektivitas transportasi yang kuat, serta reputasi keamanan dan kualitas layanan terbaik, tak heran jika Singapura tetap menjadi salah satu destinasi favorit bagi wisatawan internasional, khususnya Indonesia. Singapura pun optimistis mampu mempertahankan statusnya sebagai destinasi wisata global terkemuka sepanjang 2025 dan tahun-tahun berikutnya.