KERAP melakukan perjalanan dinas, tidak berarti aman-aman saja. Ada beberapa kebiasaan yang bisa mengganggu kenyamanan dan kelancaran perjalanan dinas diva traveler. Berikut tiga dari sekian banyak kebiasaan buruk saat traveling yang seharusnya dihindari.
1. Pesan Tiket Mepet
Berulang kali saya mendapat tugas dadakan ke luar kota sehingga terpaksa harus pesan tiket pesawat mepet dengan jadwal keberangkatan. Saya pribadi, tidak merasa ada masalah dengan booking last minute. しかし, berdasarkan pengalaman, harga tiket pesawat dengan jadwal terbang mepet lebih mahal dibandingkan pesan jauh hari. Perbedaannya bisa 47 persen lebih mahal.
Buat saya, tingginya harga tiket adalah pemborosan bagi perusahaan. Belum lagi jika perjalanan dinas dadakan dilakukan karena harus mengikuti seminar berskala internasional yang pesertanya banyak dari luar kota dan luar negeri. Diva travelers bisa jadi akan kesulitan mendapat hotel yang dekat dengan tempat seminar.
Untuk menekan biaya perjalanan dinas, pesanlah tiket pesawat jauh-jauh hari. Begitu pula dengan reservasi hotel saat akan mengikuti seminar berskala besar. Lakukan pemesanan jauh hari sebelumnya.
2. Lupa Lokasi Parkir
Saat perjalanan dinas, diva travelers mendapat fasilitas mobil atau bus untuk menuju suatu lokasi. Akan tetapi, kerap lupa lokasi kendaraan diparkir. Hingga suatu saat, diva travelers terpisah dari rombongan dan tidak ada satupun teman yang dapat dihubungi.
Kebiasaan ini dapat dihindari dengan cara memotret kendaraan, pelat nomor kendaraan, dan tanda-tanda khusus seperti nomor lantai yang biasanya ada di dinding parkiran.
それ以外にも, catat nomor ponsel atau WhatsApp pengemudi atau ketua rombongan. Hal ini akan sangat membantu ketika diva travelers lupa lokasi parkir kendaraan.
3. Lupa Nomor Kamar
Ini saya banget. Saya suka malas mengingat nomor kamar hotel tempat menginap. Saya biasanya mengandalkan kunci kamar karena ada nomor kamar tercantum di sana. Sejauh itu aman-aman saja.
Sampai suatu hari saya mengalami kejadian tidak enak saat saya menginap di sebuah hotel di Bali. Hotel tersebut sangat luas. Resepsionisnya pun jauh dari kamar. それから, kunci kamar saya tinggal di kamar lantaran ada rekan kerja di dalamnya. Setelah di lift, saya tiba-tiba teringat ponsel tertinggal di kamar.
Mau kembali ke kamar, saya lupa nomornya. Bukan cuma itu. Jalan kembali ke kamar pun membingungkan karena hotel teramat luas dan banyak lorong yang mirip di dalamnya.
Sementara resepsionis, jauh. Saya harus keluar dari bangunan yang sekarang dahulu untuk mendapat informasi nomor dari resepsionis. Alamak! Sejak saat itu, saya selalu berusaha mengingat nomor kamar hotel.
Dari tiga kebiasaan tersebut, diva travelers paling sering mengalami yang mana?