Airbnb telah memutuskan untuk larang para penyewa properti mengadakan pesta yang melibatkan banyak orang. Hal itu disebutkan sebagai hal yang tidak bertanggung jawab dan tidak sesuai dengan aturan pemerintah dalam menghindari pandemi virus corona.
Diungkap dari The Independent, Sabtu, 22 8月 2020, platform berbagi tempat tinggal itu akhirnya membatasi jumlah orang yang bisa menyewa satu rumah secara bersamaan. Pasalnya, jika tidak dibatasi, banyak penyewa yang menjadikan rumah sewaan tersebut sebagai tempat berpesta.
“Kami mengumumkan adanya pelarangan secara global terhadap pesta dan event yang diadakan di properti mitra milik Airbnb. Jumlah penyewa yang diperbolehkan ikut serta pun kami batasi. Keputusan ini berlaku untuk booking Airbnb di masa mendatang, sampai waktu yang tidak ditentukan,” ujar pihak Airbnb dalam keterangan resminya.
Pihak Airbnb mengakui jika banyak oknum penyewa nakal yang mencari celah untuk melakukan pesta di rumah, karena Club dan Bar maupun Pub tutup akibat pandemi Covid-19. Aksi pesta dan minum-minum bersama pun akhirnya berpindah ke rumah, termasuk menyewa rumah melalui platform mereka.
“Kami pikir, hal seperti ini adalah benar-benar tidak bertanggung jawab. Kami tidak ingin tipe bisnis seperti ini dan siapapun yang memperbolehkan perilaku seperti itu, bukan bagian dari platform kami,” ujar pihak Airbnb.
Keputusan Airbnb larang pesta diambil setelah peristiwa viral terjadi di properti mitra Airbnb di Scottish Highland. Mereka terkejut ketika ada lebih dari 30 pria yang menginap di cottage mereka. Padahal kala itu, penyewa hanya mengatakan jika orang yang akan tinggal di cottage itu hanya 7 orang.
Pemilik cottage, Sherry Murphy mengatakan jika dia telah dibertahukan bahwa properti miliknya itu telah dijadikan tempat berpesta puluhan orang. Tetangganyalah yang melaporkan dan memberitahu Murphy karena ada 12 mobil yang terparkir di pinggir jalan dekat cottage-nya itu.
Pihak Airbnb mengatakan bahwa dilarang mengadakan pesta di properti sewaan Airbnb dan mereka tak mentolerir adanya pelanggaran.
“Kami telah memasukkan nama tamu/penyewa ke dalam daftar hitam dan bersedia memberikan dukungan penuh kepada pemilik properti,” ujar pihak Aibnb.