Jika membahas tentang sejarah di Indonesia memang tidak akan pernah ada habisnya, salah satunya yaitu jejak peninggalan kerajaan Islam di Pulau Jawa. Dikutip dari karya Alik Al Adhim – “Kerajaan Islam di Jawa”, yang menerangkan banyaknya peninggalan kerajaan Islam di Pulau Jawa.
Peninggalan kerajaan Islam di Pulau Jawa pun beragam bentuk, mulai dari keraton hingga situs wisata religi yaitu masjid agung dan makam tokoh-tokoh penting di masa itu.
Masjid Agung Demak
Masjid Agung Demak merupakan salah satu bukti kejayaan kerajaan Islam pertama di Jawa.
Masjid Agung Demak ini merupakan salah satu masjid tertua di Pulau Jawa. Masjid ini terletak di Kauman, Bintoro, Demak, Jawa Tengah yang dibangun sekitar tahun 1477 masehhi oleh Raden Patah sebagai Sultan Pertama Demak.
Para pendatang yang berkunjung ke Masjid yang luasnya 1,5 hektar ini dapat menyaksikan kemegahan dari arsitektur tradisional masjid dan juga bisa melihat berbagai peninggalan Kesultanan Demak.
Masjid Agung Demak hingga saat ini masih terjaga dan terawat dengan sangat baik dan masih secara aktif digunakan umat muslim untuk beribadah.
Masjid Menara Kudus
Masjid Menara Kudus merupakan tempat ibadah bagi umat Islam yang didirikan Sunan Kudus. Masjid yang terletak di Jalan Menara, Pejaten, Kauman, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah ini dibangun pada 1549 masehi.
Kudus memiliki bangunan masjid yang menjadi jejak peninggalan Wali Songo, tokoh penyebar Islam di tanah Jawa. Selain itu Masjid ini juga memadukan kebudayaan Islam, Hindu, dan Jawa.
Masjid Sunan Ampel, Surabaya
Masjin yang dibangun Sunan Ampel ini menjadi salah satu Masjid tertua yang berada di Palau Jawa. Masjid Sunan Ampel terletak di Jalan Petukangan I, Ampel, Kecamatan Semampir, Surabaya, Jawa Timur ini dibangun sekitar tahun 1421.
Pihak Pemerintah Kota Surabaya juga telah menetapkan masjid ini sebagai tempat wisata religi sejak tahun 1972.
Keraton Kasepuhan Cirebon
Selain menjadi pusat pemerintahan pada masa kerajaan dulu, Keraton atau Istana juga merupakan tempat tinggal raja atau sultan bersama keluarganya.
Keraton Kasepuhan Cirebon menjadi salah satu peninggalan kerajaan Islam di Jawa yang terletak di Jalan Kasepuhan Nomor 43, Kasepuhan, Lemahwingkuk, Kota Cirebon, Jawa Barat.
Keraton ini terdiri dari dua kompleks bangunan yang dibangun dalam dua waktu yang berbeda. Kompleks Dalem Agung Pakungwati didirikan pada 1430 oleh Pangeran Cakrabuana, sedangkan kompleks Keraton Pakungwati didirikan Pangeran Mas Zainul Arifin pada 1529.
Keraton Kasunanan Surakarta
Selain Keraton Kasepuhan Cirebon, Keraton lainnya yang masih berdiri sampai saat ini adalah Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.
Keraton ini dibangun sejak tahun 1744 oleh Raja Mataram Islam saat itu, Susuhan Pakubuwono II. Mengutip situs web resmi Dinas Pariwisata Kota Solo, keraton ini dibangun sebagai pengganti Keraton Kartasura yang rusak karena Geger pecinan pada 1743.
Keraton yang terletak di Buluwarti, Pasar Kliwon, Kota Surakarta, Jawa Tengah ini memiliki menara yang disebut manjadi tempat pertemuan Raja dengan Ratu Laut Selatan. Menara ini dinamakan Menara Sanggabuwana.
それ以外にも, jika mengunjugi keraton ini di waktu tertentu, pengunjung juga bisa menyaksikan beragam kegiatan atau upacara adat yang biasa diadakan di areal keraton.
こちらも読んでください, モスクを探索する : 個性的, シアミス・グランド・モスクにはナツメヤシの木がある