Traveldiva – Tragedi yang mengguncang dunia penerbangan South Korea kembali terjadi pada Minggu, 29 December 2024. Boeing aircraft 737-800 milik Jeju Air mengalami kecelakaan mengerikan di Bandara Internasional Muan sekitar pukul 09.05 local time. Insiden ini menewaskan 179 from 181 orang di dalamnya, menjadikannya kecelakaan pesawat paling mematikan dalam sejarah penerbangan Korea Selatan.
Pesawat yang lepas landas dari Bangkok itu mengalami masalah serius saat mendarat. Tanpa roda pendaratan yang berfungsi, pesawat kehilangan kendali, keluar dari landasan pacu, lalu menabrak dinding beton bandara. Ledakan besar yang terjadi seketika membuat pesawat terbakar hebat, menyisakan hanya dua pramugari yang selamat dari tragedi tersebut.
Seorang pejabat pemadam kebakaran yang berada di lokasi menyebutkan, “Ketika pesawat menabrak dinding, penumpang terlempar keluar dari pesawat. Peluang untuk selamat sangat kecil.” Ia juga menambahkan bahwa proses identifikasi jenazah menjadi tantangan besar karena sebagian besar tubuh korban sulit dikenali akibat kerusakan parah.
Jeju Air dan Catatan Hitam Penerbangan Korea Selatan
Jeju Air adalah maskapai penerbangan berbiaya rendah terkemuka di Korea Selatan, melayani puluhan rute domestik dan internasional. However, tragedi ini mencoreng sejarah penerbangan negara tersebut.
Insiden ini menjadi yang paling mematikan di Korea Selatan dan menempati urutan ketiga kecelakaan fatal yang melibatkan maskapai Korea. Previous, tragedi besar lainnya melibatkan pesawat Korean Air pada 1983, ketika jet tempur Soviet menembak jatuh pesawat yang memasuki wilayah udara Rusia, menewaskan 269 person. On 1997, kecelakaan pesawat Korean Air di Guam menewaskan 225 penumpang.
However, Korea Selatan sempat mengalami masa aman dalam penerbangan selama lebih dari satu dekade. Kecelakaan fatal terakhir terjadi pada 2013, ketika pesawat Asiana Airlines jatuh di Bandara Internasional San Francisco, menewaskan tiga orang.
Di luar maskapai Korea, kecelakaan pesawat terburuk di negara itu terjadi pada 2002. Sebuah pesawat Air China menabrak bukit di dekat kota Busan, menewaskan 129 penumpang.
Faktor Penyebab Kecelakaan
Meski penyelidikan masih berlangsung, sejumlah pakar penerbangan menduga kegagalan roda pendaratan menjadi penyebab utama insiden ini. other than that, kondisi cuaca dan prosedur operasional di Bandara Internasional Muan sedang diteliti lebih lanjut.
“Pesawat ini hampir hancur total. Kami sedang fokus pada pemulihan jenazah dan investigasi menyeluruh,” ujar pejabat kepolisian setempat.
Peningkatan Keamanan Penerbangan
Tragedi Jeju Air menjadi pengingat penting bagi otoritas penerbangan untuk meningkatkan keselamatan dalam industri ini. Para ahli menyerukan evaluasi mendalam terhadap prosedur darurat, pemeriksaan pesawat, dan pelatihan kru untuk mencegah insiden serupa di masa depan.
Korea Selatan dikenal sebagai salah satu negara dengan sistem transportasi udara yang maju. However, tragedi seperti ini menunjukkan bahwa selalu ada ruang untuk perbaikan dalam menjaga keselamatan penumpang.
Tragedi ini meninggalkan luka mendalam bagi keluarga korban dan masyarakat Korea Selatan. Upaya pencarian dan identifikasi jenazah yang sedang berlangsung diharapkan dapat memberikan kejelasan dan ketenangan bagi para keluarga.
Sebagai negara yang menjunjung tinggi keselamatan dan inovasi, Korea Selatan diharapkan mampu belajar dari insiden ini. Tragedi Jeju Air bukan hanya menjadi catatan hitam dalam sejarah penerbangan, tetapi juga momen untuk merenung dan memperbaiki diri demi masa depan yang lebih aman.