SANTER kabar bahwa burung besi low cost carrier atau berbiaya rendah ini menyasar segmen milenial. Kabar itu benar. Sapaan dari pramugari saat pesawat Super Air Jet mengudara pada Senin, 8 November 2021 pukul 9 pagi membuktikannya. Hari itu, saya terbang ke Palembang sebagai perwakilan dari Kreatif Hub Indonesia Hidden Heritage yang bertugas mendampingi Tim Pendiri Museum Bappenas melakukan riset sejarah mengenai tokoh perencana pembangunan nasional Adnan Kapau Gani yang akan dikurasi sebagai salah satu founding father Bappenas untuk ditampilkan pemikirannya di ruang pamer Museum Bappenas.
“Super Milenial,” suara pramugari berkumandang saat pesawat model Airbus 320 berbodi ramping tersebut mulai membawa kami terbang dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang ke Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II di Palembang.
Sesaat kemudian, suara pramugari berseragam safari dengan warna khaki kembali menyapa. Kali ini dengan sapaan berbeda,”Super Guess” atau “Tamu Super”. “Tamu Super yang Terhormat, semua peralatan elektronik harap dimatikan,” ujar pramugari ketika mengingatkan semua penumpang untuk mematikan ponsel dan barang elektronik lain.
Setelah itu suasana kembali senyap. Penumpang di sebelah kiri dan kanan terlihat mulai tidur dan ada pula yang asik bermain ponsel. Bisa jadi, sejumlah penumpang yang asik memegang ponsel tengah mencoba main gim di aplikasi hiburan Tripper Travel.
Berdasarkan petunjuk pramugari, aplikasi ini mudah digunakan. Cukup aktifkan Airplane Mode pada ponsel, sambungkan koneksi Wi-FI Tripper. Selanjutnya buka aplikasi Tripper.
Selama di udara, kami sungguh terhibur. Maskapai memiliki aplikasi Tripper Travel. Sebelum terbang, pramugari woro-woro tentang aplikasi ini. Layaknya aplikasi lain, Tripper Travel harus diunduh terlebih dahulu dari Google Play atau Apps Store. Menariknya, aplikasi ini tidak hanya dapat digunakan di darat atau on ground, tetapi juga saat di udara atau on board.
Mendarat Mulus
Mendarat dengan mulus memberi kesenangan tersendiri bagi Travel Diva. Dari Super Air Jet, Travel Diva mendapatkan kesenangan ini. Proses landing yang menghabiskan waktu sekitar 10 menit sungguh pengalaman menyenangkan.
Tidak ada suara bising saat pesawat mendarat. Saat roda pesawat bersentuhan dengan aspal Bandara Internasional Sultan Badaruddin II pun tidak terasa ada guncangan. Dengan begitu jari-jemari Travel DIva tidak perlu memegang erat-erat sandaran lengan di sisi kiri dan kanan kursi. Untuk penerbangan ramah di kantong, proses mendarat Super Air Jet di Palembang pada Senin pagi, 8 November 2021 pantas mendapat acungan jempol.
Gratis Bagasi
Urusan bagasi bisa bikin panik. Bukan hanya soal ribetnya membawa barang banyak, tetapi juga membuat traveler sibuk menebak-nebak besarnya biaya bagasi tambahan. Untung saja, Super Jet Air menepati janji, memberi nilai lebih bagi penumpang yang terbang menggunakan pesawat mereka.
Saat terbang menggunakan pesawat berbodi putih dengan kelir warna cokelat keemasan pada bagian ekor dan logo namanya itu, penumpang mendapat gratis bagasi 20 kilogram. Membuat penumpang tidak perlu berpikir harus membayar kelebihan bagasi jika membeli souvenir dan oleh-oleh.
Sayang, Travel Diva tidak sempat merasakan layanan bagasi dari maskapai ini lantaran hanya membawa satu buah backpack berbobot 7 kilogram yang dimasukkan dalam kabin.
Tepat Waktu
Penerbangan pagi itu tepat waktu. Pesawat terbang dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang sesuai jadwal, tepat pukul 9 pagi. Waktu tempuh sekitar 1 jam dan tiba di Bandara Internasional Sultan Badaruddin II, Palembang, pukul 10 kurang 15 menit.
Ada perbedaan waktu sekitar 15 menit lebih cepat antara Palembang dan Tangerang. Keluar dari pesawat, penumpang harus melalui garbarata dan langsung disambut oleh mural yang bercerita tentang sejarah Palembang.
Sejarah Palembang dalam bentuk mural ini sungguh menarik, tetapi tidak banyak penumpang menyempatkan diri membacanya.