TERLALU lama kerja di rumah mungkin membuat diva travelers sungkan mengajukan cuti. Padahal pasangan dan anak-anak sudah berulang kali mengajak berlibur. Tidak usah kecewa.
Diva travelers tetap bisa liburan. Pilihlah liburan singkat yang hanya butuh waktu 1 hari. Contohnya saja liburan di Cirebon yang bisa dicapai menggunakan kereta api dari kota Jakarta. Liburan menggunakan kereta api ini biasanya disebut traincation.
Travel Diva Widya Yurnalis punya rekomendasi spot traincation di Cirebon untuk 1 hari. Berikut itinerary-nya. Berangkatlah di pagi hari. Diva travelers bisa pilih keberangkatan dari Stasiun Gambir atau Pasar Senen. Saya dahulu berangkat dari Stasiun Pasar Senen, pukul 07.30 WIB dan tiba di Stasiun Cirebon jam 10.30 WIB. Usahakan agar diva traveler tidak ketinggalan kereta. Sebab, ketinggalan kereta berarti akan ada beberapa spot yang terlewat jika berangkat dengan jadwal keberangkatan berikutnya.
Sarapan bisa dilakukan di rumah, stasiun atau kereta api. Namun, terkadang begitu tiba di Cirebon, perut sudah minta diisi kembali. Nah, Nasi Jamblang Mang Dul di Grage Mall Cirebon bisa menjadi pilihan.
Nasi putih dibungkus daun jati adalah ciri khas Nasi Jamblang. Pilihan lauk pauknya cukup banyak. Diva travelers tinggal pilih, mau semur daging, perkedel, sambal iris khas Cirebon atau aneka lauk lainnya. Mau ambil semua jenis lauk juga bisa. Selain Nasi Jamblang Mang Dul, Nasi Jamblang Ibad Otoy juga bisa jadi alternatif.
Setelah perut terisi, barulah perjalanan ke objek wisata dimulai. Gua Sunyaragi merupakan destinasi wisata yang saya kunjungi bersama suami dan anak-anak. Dengan luas 15 hektare, cagar budaya terkenal di Cirebon ini menuntut saya untuk memiliki energi lumayan besar sebagai bekal berkeliling.
Ada beberapa pintu dan lorong bawah tanah di sana. Spot ini begitu indah jika diabadikan dalam foto. Tempat ini nyaman untuk foto-foto. Saat ini Gua Sunyaragi juga memiliki sejumlah wahana permainan baru yang memperkuat citranya sebagai destinasi wisata sejarah.
Dari Sunyaragi, saya pindah spot ke Keraton Kasepuhan dan Keraton Kanoman. Kasepuhan adalah keratin tertua di Cirebon yang merupakan perluasan dari Keraton Pakungwati. Di Kasepuhan dan Kanoman, diva travelers bisa napak tilas sejarah didampingi pemandu wisata di sana. Selama di sana, diva travelers akan diajak melihat benda-benda bersejarah peninggalan Sunan Gunung Jati seperti kereta api tua yang dipajang di museum.
Setelah lelah berkeliling Gua Sunyaragi serta Keraton Kasepuhan dan Kanoman, saya langsung menuju Empal Gentong Krucuk untuk mengisi perut yang keroncongan. Lokasinya yang strategis, di Jalan Slamet Riyadi, membuatnya mudah dicari.
Dengan kuah santannya yang gurih, Empal Gentong Krucuk menjadi salah satu resto favorit pecinta kuliner. Anak-anak pun menyukainya. Kedai lain yang juga favorit wisatawan adalah Empal Gentong Haji Apud.
Usai makan, perjalanan wisata hari itu dilanjutkan ke Batik Trusmi. Ke Cirebon belum lengkap apabila tidak berbelanja Batik Trusmi. Pusat perajin batik di kawasan Plered ini agak jauh dari pusat kota. Akan tetapi, diva travelers bisa menemukan aneka batik khas Cirebon dengan harga pas di kantong. Jika mau yang mahal juga ada.
Jangan lupa siapkan dompet agak tebal kalau terbiasa kalap saat belanja. Setelan, atasan hingga celengan batik semua ada di kawasan yang tidak jauh dari Tol Plumbon itu. Kunjungan ke Batik Trusmi menjadi penutup traincation hari itu. Sore hari, sekitar pukul 17.30 WIB, saya dan keluarga kembali ke Jakarta menggunakan kereta api.
Perjalanan menuju Jakarta selama 3 jam saya gunakan untuk istirahat di kereta api. Senang rasanya bisa traincation dalam waktu singkat.