ترافيلديفا – نفذت الدنمارك نهجًا جديدًا لمعالجة تحدي السياحة المفرطة الذي تواجهه, من خلال إطلاق برنامج مبتكر يسمى CopenPay. Inisiatif ini mungkin dapat dijadikan contoh bagi negara-negara Eropa lain yang juga menghadapi masalah serupa.
Dikutip Gadgetdiva dari BBC pada Sabtu (3/8/2024), CopenPay mengajak wisatawan untuk berpartisipasi dalam aktivitas ramah lingkungan sebagai syarat mendapatkan berbagai keuntungan.
Dengan CopenPay, para turis yang berkunjung ke Kopenhagen dapat memperoleh hadiah menarik seperti es krim gratis, segelas anggur, dan tiket masuk museum dengan potongan harga, asalkan mereka terlibat dalam kegiatan ramah lingkungan. Aktivitas ini meliputi relawan di pertanian perkotaan, bersepeda, dan berbagai kegiatan lain yang mendukung pelestarian lingkungan. Pendekatan ini kontras dengan langkah-langkah yang diambil oleh negara-negara lain yang telah mengadopsi kebijakan ketat untuk membatasi jumlah turis, seperti tiket masuk harian dan larangan turis besar di Venesia, atau unjuk rasa oleh penduduk di Barcelona dan Majorca.
Carina Ren, seorang profesor dan peneliti pariwisata di Universitas Aalborg, menyebut CopenPay sebagai langkah positif yang cerdas dalam memanfaatkan situasi. “Ini mencoba memberikan sedikit jawaban tentang bagaimana pariwisata dapat memberi keuntungan dan bagaimana pariwisata dapat membantu,” katanya.
Menghadapi Tantangan Overtourism di Kopenhagen
Kopenhagen, ibu kota Denmark dengan populasi sekitar 600.000 jiwa, dikenal sebagai salah satu kota terhijau di dunia. لكن, sejak pandemi, jumlah wisatawan yang datang ke kota ini melonjak drastis, mencapai lebih dari 12 juta pengunjung internasional pada tahun lalu. Juli dan Agustus menjadi puncak musim wisatawan. CopenPay menjadi bagian dari upaya untuk mempromosikan pola perjalanan yang lebih berkelanjutan dengan memasang spanduk besar di bandara dan bus yang mendorong para pelancong untuk membuat pilihan ramah lingkungan.
“Kami ingin pariwisata menjadi kekuatan untuk perubahan positif dan bukan beban lingkungan,” ujar Rikke Holm Petersen, Direktur Pemasaran di Wonderful Copenhagen, badan pariwisata yang meluncurkan inisiatif ini. Rikke menambahkan, “Saat bepergian, terkadang Anda lupa akan kebiasaan baik yang Anda miliki di rumah. Kami ingin menginspirasi pola pikir dan perilaku yang lebih sadar dan berkelanjutan di antara para pelancong.”
Tim BBC melakukan serangkaian aktivitas di Kopenhagen dan menemukan banyak antusiasme dari para wisatawan terhadap CopenPay. Jasmine Blakeway dan teman-temannya dari Birmingham, Inggris, menganggap CopenPay sebagai cara yang bagus untuk memulai hari mereka. “Penting bagi kami bahwa ke mana pun kami pergi, kami hanya meninggalkan jejak positif,” ungkap Jasmine. Dia menambahkan bahwa mereka menghargai kesempatan untuk merangkul budaya lokal dan bertindak secara berkelanjutan.
الى جانب ذلك, pengalaman menggunakan GoBoat listrik, yang menawarkan perjalanan gratis selama satu jam sebagai imbalan memungut sampah, juga mendapat sambutan hangat. Mark Brown, seorang turis dari York, menyebut tempat tersebut sangat bersih dan menyenangkan untuk berlibur bersama keluarga. “Kami tidak menemukan banyak sampah. Ini adalah pengalaman yang berbeda dan menyenangkan,” katanya.
Meskipun banyak turis menunjukkan respon positif terhadap CopenPay, ada juga yang kurang tertarik dengan kegiatan sukarela. Beberapa wisatawan yang ditemui di Nyhavn, kawasan ikonik Kopenhagen, mengaku menikmati gagasan kegiatan ramah lingkungan tetapi tidak terlibat langsung. “Selama perjalanan ini, saya mungkin tidak akan ikut serta, tetapi jika saya tinggal lebih lama, saya mungkin akan mempertimbangkan untuk bergabung,” ungkap salah satu wisatawan.
Berit Charlotte Kaae, seorang peneliti senior di bidang pariwisata di Universitas Kopenhagen, menilai CopenPay sebagai langkah kecil yang benar. “Saya pikir ini adalah cara yang menarik untuk mencoba mengubah perilaku orang,” katanya.
لكن, dia juga mencatat bahwa dampak langsung terhadap lingkungan dari skema ini mungkin terbatas. “Dampak besarnya berasal dari cara Anda mencapai tujuan,” وأضاف, sambil menyoroti pentingnya mengatasi transportasi yang mencemari seperti perjalanan udara dan kapal pesiar.
Dengan langkah-langkah inovatif seperti CopenPay, Denmark menunjukkan bahwa pendekatan ramah lingkungan dapat menjadi solusi efektif untuk menghadapi tantangan overtourism. Inisiatif ini menawarkan contoh bagi kota-kota lain dalam merangkul pariwisata yang lebih berkelanjutan dan memberikan manfaat bagi lingkungan serta masyarakat lokal.