TIDAK sulit mencari masjid ini. Warna kuning yang mendominasi bangunan menjadikan saya dapat menemukannya dengan mudah. Bangunan itu adalah Masjid Agung Al Karomah di Kota Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.
Gapura berarsitektur khas Islam seolah menyambut saya saat memasuki area masjid. Layaknya gapura, bentuknya menyerupai pintu berbentuk busur setengah lingkaran.
Di bawah gapura saya dapat melihat ada dua pintu. Kendaraan bermotor dapat keluar masuk melalui gapura tersebut. الى جانب ذلك, terdapat pula dua pintu kecil untuk keluar masuk pejalan kaki.
Soko guru atau tiang utama berbahan kayu ulin menjadi ciri khas bangunan Masjid Agung Al Karomah. Tiang utama ini dikelilingi puluhan tiang beton. Kayu ulin dari hutan Kalimantan terkenal keras, kuat, berwarna gelap dan tahan terhadap air laut. Tingginya bisa mencapai 50 meter dengan diameter 120 sentimeter.
Masjid Agung Al Karomah adalah masjid tua. Pembangunannya dimulai pada 5 Desember 1897. Sejak didirikan hingga sekarang, 4 tiang utama berbahan kayu ulin masih berdiri tegak di bagian tengah masjid.
Kayu ulin bukan hanya digunakan sebagai soko guru. Meski tidak sepenuhnya menggunakan ulin, bagian atap, dinding, dan lantai marmernya dikombinasikan dengan kayu ini. Adalah sang pendiri, Haji Muhammad Apip atau Datu Landak, bersama Haji Muhammad Nasir serta Haji Muhammad Taher atau Datu Kaya yang mencari sendiri katu ulin untuk dijadikan soko guru masjid. Alkisah, pencarian dilakukan di daerah Barito, Kalimantan Tengah.
Sejak didirikan, masjid yang awalnya bernama Masjid Jami Martapura selalu direnovasi. لكن, struktur utama tidak pernah berubah.
Pun dengan mimbar tempat khatib khutbah. Di usianya yang lebih dari satu abad masih berfungsi dengan baik. Mimbar berbahan kayu dicat putih ini menjadi salah satu saksi bisu sejarah berdirinya Masjid Al Karomah.
Dari kejauhan, masjid ini terlihat megah. Kubahnya yang berbentuk seperti bawang berlapis batu marmer biru dan hijau dengan pola indah. Ada 7 kubah dengan 3 kubah utama pada bagian tengah dan 4 kubah lebih kecil mengelilingi setiap sudutnya. Pada bagian depan masjid terlihat menara berarsitektur moden. Beda dengan kebanyakan menara, menaranya ini menyerupai piala.
Sebagai tempat ibadah sekaligus objek wisata, Masjid Al Karomah difasilitasi pula dengan penginapan, rumah makan, dan jasa pemandu.
Posisinya yang strategis, di tengah permukiman warga dan Pasar Martapura, menjadikan turis dapat menemukan Masjid Al Karomah dengan mudah. Penasaran? Jangan lupa berkunjung ke sana kalau mampir ke Martapura.